© Shutterstock.com/g/topnatthapon
Banyak yang bilang, kepribadian seseorang cenderung berubah usai memutuskan menikah. Meski kadangkala masih dipertanyakan kebenarannya, ternyata hal tersebut benar adanya loh.
Sebuah penelitian telah dilakukan di University of Georgia. 169 pasangan yang terlibat dalam penelitian tersebut, terbukti mengalami perubahan usai 1,5 tahun menikah.
Dalam penelitian tersebut, pasangan-pasangan tersebut diminta untuk mengisi kuesioner selama 3 titik usia pernikahan, yakni 6 bulan, 12 bulan, dan 18 bulan. Mereka diminta untuk menilai kepuasan pernikahan dan kepribadian mereka.
Lantas, benarkah ada yang berubah? Jika iya, aspek manakah yang mengalami perubahan?
Keterbukaan menjadi salah satu aspek yang mengalami perubahan pada kepribadian suami istri. Seusai menjalani 1,5 tahun pernikahan, keterbukaan suami cenderung meningkat. Sedangkan pada istri, tingkatnya cenderung sedikit menurun tapi justru berubah dengan sikap penerimaan pada kondisi pernikahan.
Kesadaran yang dimaksud di sini berkaitan dengan waktu dan keadaan rumah. Kesadaran yang tinggi membuat seseorang jadi lebih waktu dan peduli terhadap kebersihan dan kerapian rumah.
Nah seusai menjalani 1,5 tahun pernikahan, tingkat kesadaran pada suami cenderung naik secara signifikan. Namun pada istri, kondisi ini cenderung tetap sama karena sedari awal tingkat kesadaran perempuan memang lebih tinggi daripada laki-laki.
Seiring dengan naiknya kesadaran pada suami, mereka pun semakin belajar untuk menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab dan juga bisa diandalkan.
Ekstraversi berkaitan dengan karakter sosialisasi dengan orang lain. Biasanya, seseorang dengan ekstraversi yang tinggi cenderung mudah bergaul dengan orang lain. Sebaliknya, ekstraversi yang rendah membuat seseorang lebih suka menyendiri dan cenderung tertutup.
Setelah menjalani 1,5 tahun pernikahan biasanya pasangan suami istri akan mulai mengurangi sosialisasinya dengan orang lain. Mereka cenderung lebih suka menghabiskan waktu dengan pasangannya daripada berkumpul dengan teman-temannya.
Hampir serupa dengan aspek yang sebelumnya (berkaitan dengan orang lain), namun aspek keramahan lebih menunjukkan mudah tidaknya kita bergaul dengan orang lain. Dalam penelitian tersebut, ditemukan fakta bahwa keramahan ini sebenarnya agak sedikit berkurang pada suami dan istri.
Secara umum, perempuan biasanya cenderung ramah, kooperatif, dan selalu bersikap hangat. Tapi seusai menjalani 1,5 tahun pernikahan, mereka akan belajar untuk lebih menegaskan diri.
Neurotisisme berkaitan dengan suasana hati dan kestabilan emosi. Semakin rendah tingkat neurotisisme seseorang, maka mereka akan semakin tenang dan mampu menjaga emosi tetap stabil.
Ternyata, usai menjalani 1,5 tahun pernikahan, laki-laki dan perempuan sama-sama mengalami peningkatan stabilitas emosional. Kendati demikian, pengendalian emosi ini lebih meningkat secara signifikan pada perempuan.
Well, gimana nih menurutmu? Lebih banyak dampak positif atau negatifnya coba?