Berteman dengan Mantan adalah Ciri Psikopat!

Reporter : Novi Hardita Larasati
Rabu, 29 April 2020 10:10
Berteman dengan Mantan adalah Ciri Psikopat!
Mulai sekarang jauhin mantan deh.

Saat menjalani hubungan dengan pasangan, tentu kamu hanya memikirkan kebahagiaan di antara kalian. Meski, sering mengalami problematika tapi hal tersebut tetap membuat mu merasa jatuh cinta setiap saat.

Tapi, bagaimana kalau tiba-tiba hubungan kalian kandas di tengah jalan? Apakah kamu akan meminta kepada sang mantan agar tetap menjalani hubungan yang baik layaknya sahabat, ataukah sebaliknya, yang ingin memusuhinya?

Penelitian dari University of Kansas menyebutkan bahwa 60% orang masih ingin berteman dengan mantan pacarnya. Namun, sayangnya psikolog menyebut hal tersebut tak ada manfaatnya. Bahkan, mengangga berteman dengan mantan adalah ciri psikopat yang tidak kita sadari!

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Pasangan Jatuh Cinta

Sebuah studi psikologi di Oakland University telah menemukan sebuah “ garis” abu-abu antara mantan yang tetap berteman setelah putus. Kesimpulan tersebut berasal dari dua studi yang dipimpin oleh Justin Mogilski dan Dr Lisa Welling.

Mereka memberikan pertanyaan pada 861 partisipan mengenai alasan hubungan yang kandas dan alasan mereka untuk tetap berteman. Pertanyaan yang memang dirancang untuk menganalisa perilaku menyimpang pada manusia, sebab perilaku menyimpang mencakup, sifat narsistik, sifat mendominasi, dan psikopat.

Sehingga, niat tetap berteman dengan mantan menunjukkan, niat manipulatif, terkait dengan ingin mendapatkan informasi, uang, dan seks. Rangkaian motivasi tersebut menjadi karakter yang kompleks karena adanya permainan emosi naik turun.

2 dari 2 halaman

Ilustrasi Pasangan Bercanda

Bahkan, dalam jurnal Personality and Individual Differences, Mogilski dan Welling menuliskan, alasan tertinggi berteman dengan mantan adalah akses hubungan seksual. Lalu, pria dan wanita juga sama-sama berpotensi tinggi mengubah pertemanan menjadi pemenuhan hasrat seksual.

Kedua peneliti menyebut, alasan seksual merupakan motivasi praktis yang berujung pada potensi psikopat. Pasalnya, partisipan yang memilih seks sebagai alasan ditemukan mendapatkan skor tinggi pada penilaian perilaku penyimpang.

“ Gagalnya sebuah hubungan asmara memang mengakhiri romansa. Namun, studi ini memperlihatkan bahwa perubahan status mantan menjadi teman justru berpotensi pada semakin rusaknya hubungan dibandingkan putus cinta,” jelas Mogilski.

Nah, dilihat dari uraian diatas, kalau kamu masih berteman dengan mantan lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya ya. Jadi mulai saat ini ayo Move On and Let’s Rolling On!

Beri Komentar