Bukan Sekedar Mahar, Uang Panai Justru Jadi Bukti Cinta Berbalut Tradisi

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Rabu, 12 Februari 2020 08:08
Bukan Sekedar Mahar, Uang Panai Justru Jadi Bukti Cinta Berbalut Tradisi
Uang Panai jadi salah satu modal untuk meminang gadis Bugis.

Belakangan ini jagat maya digegerkan dengan lamaran pria asal Gowa kepada gadis Bugis yang menyertakan Uang Panai sebesar Rp 3 Miliar. Nominal yang tidak sedikit itu pasti membuat kita terheran-heran mengapa pria tersebut mau-mau saja memberikan mahar yang bernilai fantastis.

Rupanya kisah viral ini bukannya baru terjadi sekali. Uang panai memang diberikan oleh pengantin pria yang hendak memperistri perempuan Bugis. Tradisi ini diketahui telah berlangsung turun-temurun di Makassar, Sulawesi Selatan.

1 dari 3 halaman

Ilustrasi Pernikahan Adat Suku Bugis

Uang Panai yang disebut sebagai mahar dan syarat adat, nantinya akan dipergunakan untuk membiayai pesta pernikahan sang pengantin. Belakangan, pemberian uang panai mulai menimbulkan pro kontra. Mengingat nominalnya yang fantastis, maka nggak sedikit pria yang justru menganggap tradisi ini sebagai beban. Bahkan ada pula beberapa pria yang menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan uang panai yang akan diberikannya demi bisa mempersunting sang kekasih.

Terlepas dari pro kontra mengenai uang panai, mahar ini bukan hanya sekedar tradisi yang dilakukan turun-temurun. Pemberian uang panai menggambarkan bahwa perempuan Bugis begitu dihargai, sehingga tidak sembarang orang boleh meminangnya.

2 dari 3 halaman

Pemberian uang panai yang terbilang fantastis, rupanya perlu mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak keluarga. Biasanya pihak keluarga perempuan akan 'memasang tarif' pada pihak keluarga laki-laki untuk kemudian kembali didiskusikan sampai mencapai kesepakatan. Tapi tenang aja, pihak keluarga pria akan diberi waktu untuk 'mengumpulkan' uang panai yang akan diberikan. Kalau sampai waktu yang diberikan pihak pria tak kunjung menggenapi uang panai, maka pernikahan tidak akan digelar.

Ilustrasi Pernikahan Adat Suku Bugis

Pemberian uang panai rupanya nggak cuma sekedar kesepakatan, tapi latar belakang status sosial dan pendidikan si calon pengantin perempuan juga menjadi tolak ukur. Semakin baik status sosial dan pendidikan seorang perempuan, maka ia akan 'dihargai' makin tinggi.

3 dari 3 halaman

Nurhayati Rahman, Budayawan Sulawesi Selatan mengungkapkan, " Uang Panai merupakan penghargaan pria kepada gadis yang ingin diperistri."

Dengan alasan ini ia pun menambahkan, susah untuk mendapatkan orang suku Bugis sebagai istri dan susah pula untuk melepaskannya atau bercerai. Gimana nggak, besaran uang panai pasti akan membuat pihak lelaki akan berpikir seribu kali untuk menceraikan istrinya. Untuk mempersunting perempuan suku Bugis, pria-pria harus mengeluarkan pengorbanan yang nggak sedikit. Hal ini tentunya bisa menjadi bukti kesungguhan hati sang pria untuk mendapatkan wanita pujaan hatinya sebagai pendamping hidupnya.


Wah, nggak main-main ya bukti cintanya.. By the way, kamu mau nggak dapat uang mahar sebanyak itu?

Beri Komentar