© Shutterstock.com/PR Image Factory
Saat pertama kali bertemu dengan seseorang, pasti dalam benakmu akan menebak apakah orang tersebut baik atau tidak iya, nggak? Dengan begitu, kamu pun akhirnya mencari tahu bagaimana cara membaca pikiran orang melalui website ataupun buku-buku psikolog.
Ternyata tak perlu berlatih dan dipelajari, membaca pikiran orang bisa kamu lakukan hanya melalui gerakan tubuh yang ditunjukkan pada orang tersebut, lho.
Nah, supaya kamu tidak semakin penasaran bagaimana cara membaca pikiran orang termasuk pacarmu, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
© 2024 shutterstock.com
Dilansir dari laman Psychology Today, manusia sebetulnya nggak akan pernah benar-benar bisa membaca pikiran orang lain, tapi manusia mampu menciptakan model mental yang secara efektif dinilai bisa memahami pikiran dan perasaan seseorang.
Hal tersebut dikenal sebagai akurasi empatik yang menekankan identifikasi terhadap kata-kata, pikiran, emosi, dan bahasa tubuh seseorang.
Ketika kamu mencoba membaca pikiran atau perasaan orang, bahasa tubuh, nada bicara, dan pemilihan kata adalah aspek krusial yang harus diperhatikan. Namun, kamu juga harus menumbuhkan rasa empati untuk bisa lebih memahami mereka. Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan interpersonal serta menghindari konflik atau miskomunikasi.
Menurut penelitian, kemampuan kita untuk menilai emosi dan kelayakan orang lain untuk dipercaya tuh bisa dimanifestasikan dalam respons fisik kita terhadap mereka— setidaknya dalam tingkat yang sama dengan evaluasi mental kita terhadap kata-kata mereka.
Nah, kemampuan membaca pikiran dan menilai orang dapat ditingkatkan secara lebih akurat dengan mempercayai naluri diri sendiri, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana orang lain mengekspresikan emosi mereka, serta bagaimana pikiran dan tubuh kita bereaksi terhadap emosi/perasaan orang lain.
Menurut Ustadz Firanda, jika ada yang mengaku bisa membaca pikiran orang, ia akan menolak untuk percaya. Mengapa? Sebab para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW, juga nggak memiliki kemampuan khusus untuk menebak hati atau pikiran seseorang tanpa petunjuk dari Sang Pencipta, Allah SWT.
Logikanya, kalau para nabi saja nggak bisa, apa iya manusia yang merupakan makhluk biasa justru bisa? Manusia pada dasarnya nggak dikaruniai kemampuan semacam bisa membaca atau menebak hati dan pikiran seseorang. Ustadz Firanda juga berpendapat andaikan menemui kasus yang demikian, kemungkinan besar hal itu terjadi akibat bantuan berupa bisikan dari jin.
Namun ada sumber lain yang menyebut tentang gimana membaca pikiran orang dalam Islam.
Cara membaca pikiran orang menurut Islam disebut sebagai khasaf. Khasaf merupakan tabir antara yang terlihat dengan yang tak terlihat. Kalau tabir ini sudah terbuka, maka akan terlihatlah segala yang tersembunyi.
Dengan begitu, orang yang sudah terbuka Pintu Khasafnya akan diberi kemudahan untuk membaca dan melihat segala sesuatu yang akan terjadi maupun berada jauh diluar kemampuan indra fisiknya.
Sehingga cara membaca pikiran orang lain dalam Islam pun bisa dilakukan dengan mengamalkan doa atau ayat suci Al-Quran dengan tata metode tertentu. Adapun tata metode untuk membuka pintu khasaf, ialah sebagai berikut:
Setelah salat Maghrib dan saat tidur, bacalah:
1. Surat Al-Fatihah 1x
2. Surat Al-Naas 1x
3. Surat Al-Falaq 1x
4. Surat An-Tempat 1x
5. Ayat Segala 1x
6. Doa:
” Walau Anna Qur’aanaan Suyyirat Bihil Jibaalu Aw Quththi’at Bihil Ardhu Aw Kullima
Bihil Mautaa Bal Lillahil Amru Jamii’aa, La haula wala quwwata illa billahil ’aliyyil ’adziim ”.
Semestinya bacaan diatas dibaca dalam satu kali napas sambil memohom dalam hati kemurahan Allah SWT untuk membuka Pintu Khasaf. Kalau memang belum kapabel membaca bacaan di atas dalam satu napas, cobalah pada tiga hari pertama mengamalkan bacaan 1 sampai 3 dalam satu tahanan napas.
Tiga hari selanjutnya mengamalkan bacaan 1 sampai 4 dalam satu tahanan napas, dan tiga hari selanjutnya mengamalkan bacaan 1 sampai 6 dalam satu tahanan napas dan sesudah itu mengamalkan keenam bacaan diatas dalam satu tahanan napas.
Nah, kira-kira menurutmu apakah seseorang bisa membaca pikiran orang lain?
© 2024 shutterstock.com
Beberapa cara di bawah ini bukanlah sebenar-benarnya cara untuk bisa membaca pikiran orang, tapi lebih kepada cara gimana supaya kamu mampu mengetahui dan merasakan apa yang dimaksudkan seseorang. Jadi, catat dan simak baik-baik ya, Diazens!
Cara utama untuk bisa membaca dan memahami pikiran seseorang adalah dengan berlatih memiliki pikiran terbuka. Jangan sampai perasaan atau pengalamanmu sebelumnya mewarnai persepsi atau pandanganmu terhadap cerita orang lain ya, Diazens!
Menurut Judith Orloff, M.D. dalam Psychology Today, kamu harus bisa nih untuk tetap objektif dalam menerima informasi secara netral tanpa mengubahnya sedikit pun. Intinya, pastikan kamu mampu mengutamakan objektivitas dalam memandang setiap informasi, interaksi, dan situasi.
© 2024 shutterstock.com
Coba perhatikan penampilan dari lawan bicaramu, mulai dari pilihan jenis pakaian hingga aksesoris yang dikenakan. Adakah yang menurutmu nyentrik?
Nah, Sam Gosling, seorang psikolog kepribadian di Universitas Texas, pernah mengatakan bahwa ada baiknya kamu memperhatikan klaim identitas seseorang yang mengindikasikan sikap, tujuan, atau nilainya.
Selain itu, Vinita Mehta, Ph.D., M.Ed. dalam Psychology Today juga mencantumkan bahwa fitur wajah seseorang dalam batas tertentu mungkin bisa menyiratkan karakter psikologisnya, lho!
Misalnya, tingkat extraversion yang lebih tinggi dikaitkan dengan bentuk otot rahang dan dagu yang resesif atau hidung dan bibir yang lebih menonjol, sedangkan tingkat extraversion yang lebih rendah ditunjukkan oleh kebalikannya, di mana daerah di sekitar hidung tampak menekan wajah.
Jangan pernah anggap remeh tentang postur seseorang! Kamu pasti baru tau ‘kan kalau dari postur aja kita sudah bisa menebak sikap bahkan suasana hati orang lain?
Dari sumber yang Diadona dapat, Judith Orloff, M. D. pernah mengungkap bahwa tinggi rendahnya harga diri seseorang bisa dilihat dari postur tubuh, terutama saat sedang berjalan, di mana kalau seseorang tersebut mampu mengangkat kepala tinggi-tinggi, itu artinya dia adalah orang dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Sementara orang yang berjalan dengan ragu dan membungkuk, maka dia termasuk orang dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Memang, seseorang yang berkutat di bidang psikologi seringkali mendapatkan pertanyaan kalau dirinya bisa membaca pikiran orang. Padahal, hal dasar yang dilakukannya hanyalah memahami orang lain dengan interpretasi tingkah laku dan kebiasaan yang timbul saat bertatap muka langsung dengan orang tersebut.
Meski begitu, ada beberapa cara membaca pikiran orang lain secara psikologis agar lebih tepat, diantaranya:
Non-verbal Decoding Skill merupakan salah satu cara membaca pikiran orang lain yang hanya memanfaatkan perasaan dan emosi lawan bicaramu, sehingga ekspresinya terbaca, terutama pada wajah dan nada suara.
Memang sulit untuk mendeteksi seseorang saat berbohong atau mengatakan yang sebenarnya, sebab hal ini perlu dilakukan dengan berlatih dengan melihat inkonsistensi dalam perilaku non-verbal pada orang tersebut.
Selain itu, kamu juga perlu menganalisis konteksnya dan jangan percaya metode cepat, seperti seseorang yang bohong pasti tidak berani melakukan kontak mata. Padahal seseorang yang berbohong lebih banyak melakukan kontak mata daripada orang yang berkata jujur.
Terakhir, cara membaca pikiran orang lain secara psikologis ialah kamu harus mampu mempertimbangkan konteksnya, karena hanya menguasai memecahkan kode non-verbal saja pun tidak cukup.
Cara membaca pikiran orang yang pertama bisa kamu lakukan dengan melalui kontak mata secara langsung. Dengan hal ini, kamu pun bisa mengetahui dengan jelas berbagai emosi dan perasaan yang sedang dirasakan lawan bicaramu.
Saat diperhatikan, biasanya pasangan yang sedang bahagia melakukan kontak mata langsung dan pupilnya membesar, lain halnya kalau orang tersebut sedang marah atau sedih, pupilnya pasti mengecil dan lebih menghindari kontak mata seperti tidak ingin diketahui emosi atau perasaan yang sedang dirasakannya.
Selain melalui kontak mata, membaca pikiran orang lain bisa kamu lihat saat mereka mengerutkan bibir. Sebab, semakin bibir dikerutkan, maka semakin intens rasa tidak setujunta terhadap sesuatu.
Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana membaca pikiran orang lain ialah dilihat dari alisnya. Artinya, saat lawan bicaramu mengangkat kedua alisnya tandanya ada rahasia besar yang ingin diungkapkan.
Sedangkan, kalau haya satu alis diangkat, gerakan ini menandakan bahwa doi atau temanmu kurang percaya akan apa yang kamu ucapkan.
Orang yang kamu kenali secara mendalam tentunya akan lebih mudah untuk dipahami, termasuk apa yang mereka pikirkan. Jadi kalau kamu pengin gampang baca pikiran orang, kamu harus mengenal orang tersebut secara mendalam terlebih dahulu.
Hal yang paling sederhana saat membaca pikiran seseorang ialah ekspresi wajah. Sebab, ekspresi wajah akan menunjukan pikiran dan perasaan tertentu seperti sedang sedih, kecewa senang dan lain-lain.
Menurut ilmu psikologi bahasa tubuh atau gerakan seseorang mencerminkan apa yang mereka rasa dan pikirkan saat berbicara. Misalnya seperti saat pacarmu menyilangkan kedua tangannya. Hal tersebut menandakan ketidaksetujuan doi dengan hal yang sedang kamu bicarakan.
Respon seseorang bisa digunakan sebagai cara membaca pikiran orang menurut ilmu psikologi. Contohnya seperti temanmu berbicara keras maka ia berusaha menunjukkan rasa percaya diri, namun kalau dia sering berhenti dengan kata “ Hmm” atau “ Eeh”, kemungkinan ia dalam kondisi yang sedang gugup.
Sementara respon yang panjang dan berkelanjutan menandakan dia tertarik dengan apa yang sedang dibicarakan.
© 2024 shutterstock.com
Seseorang cenderung mengkomunikasikan emosi mereka melalui gerakan fisik atau tubuh (gesture) dibanding hanya sebatas kata-kata. Menurut Evy Poumpouras, seorang mantan agen khusus Secret Service, terdapat variasi gesture yang ditunjukkan seseorang saat tertarik atau tidak dengan lawan bicaranya.
Misalnya jika ia mencondongkan tubuh ke samping, itu tandanya dia sedang membangun benteng, atau jika kamu mendapati seseorang menyilangkan tungkai atau kaki, itu mungkin merupakan tanda kemarahan atau pembelaan diri.
Selain itu, jika seseorang mencondongkan tubuh, lalu kamu mengatakan sesuatu, dan tiba-tiba mereka menyilangkan tangan, itu artinya mereka nggak suka dengan apa yang kamu katakan. Gesture menutupi tangan juga bisa jadi menyiratkan bahwa seseorang sedang menyembunyikan sesuatu.
Kalau berbicara soal ekspresi wajah, mayoritas orang memang terlihat setransparan itu dalam menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaannya. Nah, Judith Orloff, M.D. membeberkan bentuk ekspresi dan interpretasinya, di antaranya khawatir atau banyak pikiran (ditandai dengan dahi yang mengerut), kegembiraan (garis senyum), kemarahan atau perasaan terhina (bibir mengerucut), dan ketegangan (rahang terkatup dan gigi gemertak).
Selain itu, ternyata cara seseorang tersenyum pun ada banyak macamnya, loh! Dalam Psychology Today, Susan Krauss Whitbourne Ph.D. mengklasifikasikan senyum menjadi 3 jenis, yaitu reward smile (menandakan feedback positif), affiliative smile (tanda persahabatan dan kesukaan), dan dominance smile.
Orang Asia, terkhusus masyarakat Indonesia, pasti udah nggak asing sama ciri-ciri negara dengan budaya tingkat tinggi yang satu ini. Yup! Basa-basi.
Mungkin nggak semua orang nyaman dan tahan dengan ngobrol ringan atau sekadar basa-basi, tapi sebenarnya hal tersebut justru bisa membantu kamu untuk mengenal seseorang secara lebih baik, loh!
Apalagi yang tujuannya untuk membaca seseorang, jangan sampai skip cara yang satu ini deh biar kamu nggak salah kaprah! Soalnya, dengan ngobrol ringan atau basa-basi, kamu jadi lebih paham perilaku orang tersebut sehingga bisa menjadi tolok ukur yang akurat kalau suatu saat kamu menemui perilaku yang berbeda.
Setuju nggak, Diazens, kalau penyakit parah yang kerap diderita oleh seorang manusia salah satunya adalah mudah berasumsi? Contohnya nih ketika kita melihat seseorang yang mengarahkan pandangannya ke lantai, diinterpretasikan bahwa orang tersebut gugup. Padahal, kalau sudah mengenal baik, bisa saja kebiasaan tersebut memiliki arti lain, 'kan?
LaRae Quy, mantan agen kontraintelijen FBI, berkata bahwa setiap orang mempunyai kebiasaan dan pola tingkah laku yang berbeda-beda. Makanya, semakin kamu mengenal baik seseorang, semakin kamu tahu kebiasaan atau pola perilaku normalnya, akan semakin mudah pula kamu merasakan adanya perbedaan sekecil apapun di kemudian hari.
Kalau kamu berniat untuk mendapatkan jawaban langsung, maka kamu juga harus bisa mengajukan pertanyaan yang mengarah langsung ke jawaban. Pastikan juga untuk tidak menyela saat orang tersebut menjawab pertanyaanmu, ya!
Selain karena nggak sopan, sebetulnya itu bisa kamu jadikan kesempatan juga lho untuk observasi tingkah laku ketika mereka berbicara.
Untuk bisa mengetahui tentang gimana sih cara seseorang berpikir, INC menyarankan untuk menggarisbawahi action words yang diucapkan. Dari situ, kamu jadi bisa deh menerka-nerka sendiri kemungkinan proses mereka berpikir dan membuat keputusan. Seru banget, 'kan?
Untuk bisa membaca pikiran seseorang, kamu perlu memperhatikan detail seperti pemilihan kata yang diucapkan dan nada bicaranya. Contoh, bisa jadi ia berkata, " Ini kali ketiga aku diminta jadi MC di acara serupa" supaya kamu tahu pengalaman dan kemampuan dia.
Tipe orang seperti itu biasanya bergantung pada validasi atau pujian dari orang lain untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
Jangan lupa untuk memperhatikan nada bicara dan volumenya juga! Kamu sendiri pasti bisa menilai suara lawan bicaramu terasa seperti apa dan memberi efek yang bagaimana.
Kalau baru pertama kali bertemu dengan seseorang, hal utama yang harus kamu lakukan adalah percaya dengan insting! Biasanya, naluri emang bekerja lebih cepat daripada reaksi atau respons untuk berpikir.
Nalurimu nggak akan pernah salah kok untuk menuntun kamu merasakan sebuah kenyamanan dengan seseorang atau tidak. Karena insting naluriah ini merupakan respons primal, maka bisa banget kamu gunakan sebagai tolok ukur kepercayaan pada seseorang.
© 2024 shutterstock.com
Yang namanya feeling tuh emang nggak pernah salah, deh! Kalau di cara sebelumnya udah kamu terapin, pasti kamu juga bisa langsung merasakan reaksi setiap ngobrol dengan mereka.
Maka dari itu, coba kamu observasi vibe mereka secara keseluruhan. Energi yang dikeluarkan seseorang itulah yang seringkali bisa kamu rasakan untuk membaca tingkah laku, apakah dia betulan bersikap baik dengan maksud yang baik pula ke kamu atau tidak.
Sudah jadi rahasia umum kalau eyes are the weapon. Mata memang disebut sebagai " pintu jiwa" kita. Dari mata saja, kamu bisa tahu beragam emosi yang sedang dirasa.
Mata juga bisa menjadi detektor terbaik atas apa yang disuka seseorang, loh! Caranya hanyalah dengan memperhatikan ukuran pupilnya. Maka dari itu, pastikan kamu seorang yang observan dengan mata lawan bicara jika ingin membaca pikirannya.
© 2024 shutterstock.com
Kunci utama untuk bisa membaca pikiran orang adalah dengan tidak berasumsi sendiri, relaks, dan jaga pikiran untuk tetap terbuka nan positif. Mengapa? Sebab asumsi pribadi itu seringkali mengarahkan kita kepada kesalahpahaman yang biasanya berujung nggak baik.
Kalau kamu suka berasumsi terlebih dahulu kepada orang yang nggak kamu kenal dengan baik, bukankah itu justru akan membawa lebih banyak masalah?
Berlatih mengamati dan belajar mengenai seseorang membuat kamu akan semakin mudah untuk membaca pikirannya. Gimana tuh caranya?
Cukup dengarkan talk show tanpa menyalakan audionya dan perhatikan dengan saksama gesture serta ekspresi wajahnya untuk mengetahui apa yang mereka rasa selama berbicara. Baru setelah itu, dengarkan suaranya dan nilai apakah kamu berhasil mengobservasi mereka atau tidak. Selamat mencoba!
Penulis : Dias Nailah