© 2022 Freepik.com
Adanya perasaan cemas dalam diri yang berlebihan rupanya cukup berpengaruh pada kondisi jalinan asmara. Hal itu disebut sebagai kecemasan hubungan atau relationship anxiety.
Adanya sisa trauma masa kecil dan kenangan negatif disebut-sebut menjadi beberapa penyebab seseorang memiliki relationship anxiety.
Perasaan cemas atau khawatir memang umum terjadi pada semua orang. Tetapi, jika itu dialami saat menjalani hubungan asmara biasanya hal itu berkaitan dengan masa lalu.
Misal saja, seorang yang pernah dikecewakan di masa lalunya. Bagi sebagian orang hal itu bisa memunculkan trauma yang akan memunculkan kecemasan.
Nah, rasa cemas ini cenderung menjadikan pikiran selalu diwarnai Ketakutan untuk dikecewakan lagi. Itulah yang membuat diri selalu khawatir bagaimana jika sakit hati di masa lalu akan terulang.
Orang dengan kondisi relationship anxiety ini menjadi sangat takut terluka. Secara tidak sadar, mereka menciptakan mekanisme pertahanan yang nggak membiarkan siapapun untuk masuk ke dalam hidupnya, sehingga terbebas dari potensi luka dan rasa sakit.
Kecemasan memang nggak selalu buruk, tetapi ini bukan cara yang tepat untuk melanjutkan masa depan. Karena itu perlu adanya solusi agar kamu tidak terjebak dalam relationship anxiety ini.
Banyak faktor yang menjadikan seseorang berada pada kondisi relationship anxiety. Biasanya, di awal hubungan dia seperti takut terlalu bergantung pada pasangan. Dia juga takut ditolak, atau takut dicampakkan jika terlalu menunjukkan kedekatan.
Seorang yang mengalami hal ini juga cenderung mudah panik ketika mulai merasa terlalu terikat pada seseorang. Terutama, jika nggak yakin bahwa perasaan tersebut akan dibalas.
Dia nggak bisa mengontrol bagaimana perasaan orang lain atau bagaimana mereka akan bereaksi. Kurangnya kontrol ini menjadi salah satu alasan seseorang memiliki relationship anxiety.
Orang dengan kondisi relationship anxiety cenderung merasakan emosi yang sangat intens, sehingga akan semakin memperburuk masalah yang sudah rentan. Banyak hal terjadi lebih buruk ketika hubungan semakin berkembang dan menuju ke jenjang lebih serius.
Biasanya akan muncul pikiran “ apakah ini akan bertahan lama? atau “ kalau hubungan ini berakhir bagaimana?" , serta “ saat ini aku lagi happy, berarti dalam waktu dekat pasti ada sesuatu yang buruk”, dan yang lainnya yang kian berkembang. Itu pula yang membuat permasalahan dengan diri sendiri dan pasangan menjadi kian rumit.
Pikiran-pikiran negatif tersebut akan memengaruhi mental dan membuat mengisolasi diri, bahkan mendorong pasangan menjauh. Sebab, dia terlalu banyak berpikir dan terlalu banyak mempertimbangkan sifat atau kondisi - kondisi lain yang merusak hubungan.
Jika kondisi kecemasan berlebih itu terus menerus terjadi, maka kamu nggak akan bisa mengendalikan pikiran lain atau faktor eksternal lainnya. Karenanya perlu untuk mengendalikannya, dalam hal ini cobalah untuk menyingkirkan segala pikiran negatif, terutama yang menjadi sumber kecemasanmu.
Tak harus terlalu berlebihan, cukup tenangkan dirimu agar kamu tidak lagi ketakutan menjalin hubungan. Kemudian, berusahalah untuk terbuka dengan pasanganmu akan segala hal.
Dengan begitu, kamu akan menemui kenyamanan dan punya tempat untuk berkeluh kesah. Keterbukaan ini juga kunci agar hubungan percintaan lebih bisa dihadapi bersama, saling menerima, mengerti dan memahami satu sama lainnya.