© Freepik.com/Natabuena
Adaptasi kebiasaan baru di masa pandmi tak memasukkan kegiatan berkencan dalam pengecualian. Orang yang sadar akan pembatasan dalam berkegiatan di luar ruangan dan bertemu langsung. Hal itu pula yang dilakukan saat berkencan.
Melansir dari Liputan6.com pada Selasa (1/12/2020), survei yang dilakukan secara daring oleh perusahaan kencan pertama di Asia, Lunch Actually, bulan Oktober lalu, video dating jadi alternatif terbaik saat masa pandemi. Walau sebuah pertemuan dating hanya terjadi dengan cara virtual, hal tersebut bukan berarti pengalamannya jadi tak seru.
" Bisa dimulai dengan menyiapkan minuman maupun makanan. Karena biasanya saat bertemu langsung, perbincangan pertamanya akan soal makanan maupun minuman apa yang dipesan," Violet Lim, Co-Founder dan CEO Lunch Actually, menjelaskan dalam konferensi pers daring, Selasa, 10 November 2020 yang dikutip Diadona dari Liputan6.com.
Seorang Psikolog Klinis Dewasa, sekaligus Co-Founder @cintasetara, Rebeka Pinaima menyarankan untuk memerhatikan pentingnya memberi nuansa tertentu saat akan melakukan kencan virtual. Hal itu terjadi lantaran penampakan visual di depan layar sangat terbatas. Oleh karena itu, komunikasi pun harus diiringi dengan gestur serta ekspresi yang benar.
" Dengan begitu, satu sama lain bakal merasa ada keterikatan," lanjutnya pada kesempatan yang sama. " Pertanyaannya juga harus dieksplor. Bisa tanya hal-hal pribadi, tapi jangan sampai mengesankan kepo."
Rebeka juga memberikan saran salah satu di antaranya adalah 36 Questions to Fall in Love. " Saya dan suami juga masih menggunakan 36 Questions to Fall in Love dari waktu ke waktu," tambah Violet.
Tak khayal, menjalasni kencan virtual bisa dilakukan dengan alternatif tema tertentu, memakai dress code mungkin. " Contohnya ada karakter kartun yang sama-sama disukai, bisa juga mengadopsi tema yang identik dengannya," timpal Violet.
Tak hanya itu saja, Girls. Alangkah lebih baiknya juka kamu memerhatikan penampakan dari latar belakang video yang nanti akan tampil di layar erangkat komunikasi sang pasangan. " Latar belakang video juga penting. Misalnya saja rak buku. Obrolan tentang suka baca buku apa nantinya bisa berkembang," ucap Violet. Hal yang jauh lebih penting dari semua itu adalah jalannya komunikasi untuk saling membuka diri serta memberi kesempatan mengenal satu sama lain selayaknya kalian saat bertemu langsung.
Bagaimana Perubahan Berkencan Setelah Pandemi?
Sebuah riset yang melibatkan ribuan jomlo dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hong Kong tersebut, didapati pula perubahan kencan akibat pandemi. 61 persen lelaki dan 73 persen perempuan akan lebih selektif memilih teman kencan tatap muka.
Tak hanya itu, 54 persen lelaki dan 55 persen perempuan juga akan lebih berhati-hati saat akan memilih tempat kencan mereka. 45 lelaki dan 42 persen perempuan akan lebih dulu meminta teman kencan melakukan perjumpaan virtual sebelum tatap muka.
Sementara itu, 69 persen dari mereka mengaku sudah pernah menggunakan aplikasi kencan virtual sebelumnya. 44 persen di antara kelompok tersebut menggunakan aplikasi kencan virtual untuk pertama kalinya tahun ini.
Bagaimana Girls, kamu saat ini tetap rutin melakukan kencan juga gak dengan Mas Pasangan? Kalau iya, tetap dengan virtual atau malah ketemu langsung? Terlepas dari itu semua yuk tetap jaga diri untuk mencegah persebaran virus dengan selalu berhati-hati dan membatasi berkegiatan di luar rumah. Semangat!
