© Https://unsplash.com/@sarah_noltner
Persahabatan lawan jenis memang menjadi salah satu jenis hubungan yang masih banyak menimbulkan tanda tanya. Apalagi kalau persahabatan itu bisa berlangsung langgeng dan nggak keliatan adanya perubahan. Tapi sebagian dari kita mungkin masih penasaran, memangnya bisa laki-laki dan perempuan terlibat hubungan tanpa adanya romansa?
Rupanya banyak penelitian telah dilakukan untuk menguji persahabatan antara laki-laki dan perempuan. Dan jawabannya adalah Nggak Bisa! Laki-laki dan Perempuan Nggak akan Bisa Bersahabat secara Murni. Kalaupun bisa, rasanya bakal sulit banget ditemukan alias cuma sedikit yang mengalami.
Persahabatan laki-laki dan perempuan justru dilatarbelakangi oleh motivasi yang berbeda. Sebagian besar laki-laki yang bersahabat dengan perempuan mengaku bahwa persahabatan itu didasarkan pada ketertarikan. Sebaliknya, wanita memulai persahabatan ini atas dasar kenyamanan.
Nah, kondisi yang seperti ini justru membuat laki-laki lebih dulu memiliki perasaan pada sahabat perempuannya. Beda dengan perempuan, yang justru dengan sengaja 'mematikan' seleranya pada sang sahabat.
Perempuan yang sudah nyaman dengan keamanan dan kenyamanan yang diberikan oleh sahabat prianya, justru akan semakin santai menjalani hubungan platonik (keintiman emosional tanpa keintiman romantik/seksual). Perempuan biasanya lebih baik salah mencintai daripada harus mengorbankan hubungannya dengan sahabat laki-lakinya.
Sedangkan laki-laki punya pemikiran yang berbeda. Kedekatannya dnegan sahabat perempuan sedikit banyak mampu membangkitkan gairah kejantanannya untuk melindungi sahabatnya itu. Apalagi jika sahabat perempuannya merupakan pribadi yang hangat, lembut, dan menarik secara visual.
Nah kondisi ini nih, yang kadang membuat adanya jebakan zona nyaman. Si laki-laki biasanya akan berusaha untuk mencapai zona yang lebih dari ini, sedangkan si perempuan justru nyaman-nyaman saja dalam zona ini.
Penelitian dari University of Wisconsin-Eau Claire menyimpulkan hal mencengangkan. Laki-laki sering beranggapan bahwa sahabat perempuannya ini memiliki ketertarikan padanya, namun si perempuan justru sebaliknya. Mereka jarang tertarik pada sahabat dekat dan justru berasumsi bahwa sahabat laki-lakinya juga berpikir demikian.
Persahabatan ini bisa terus berlangsung jika salah satu pihak menekan dan menyembunyikan perasaanya. Namun jika salah satu pihak sudah mengungkapkan perasaannya, maka itu akan jadi hal yang berbeda. Bisa berakhir bahagia atau justru hancurnya persahabatan.