© Shutterstock.com/g/4774344sean
Jatuh cinta memang bisa membuat perasaan bahagia. Namun, ketika pasangan memutuskan berpisah, rasa sakit mampu bertahan dalam waktu lama. Kebanyakan orang menilai bahwa pas putus cinta, perempuan adalah pihak yang paling tersakiti. Lalu, apakah anggapan ini benar adanya?
Jawabannya ternyata adalah benar kalau cewek adalah yang paling tersakiti. Hal ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Craig Morris, seorang profesor antropologi di Binghamton University di New York dan timnya. Mereka menemukan saat putus cinta, perempuanlah yang paling menderita. Tapi, wanita lebih mudah move on dibanding pria.
Itu semua juga karena cewek mainnya dengan perasaan, sedangkan cowok pakai logika. Ketika seorang cowok bikin salah ke ceweknya, cewek itu cenderung akan memberikan kesempatan berkali-kali ke cowok meski kesalahan yang dilakukan itu sama dan berulang.
Tapi, ketika seorang cewek bikin salah ke cowoknya, padahal kesalahan itu gak terlalu fatal dan si cowok pernah melakukan kesalahan itu, cowok tersebut cenderung lebih kecil potensinya untuk memberikan kesempatan kedua dan lebih suka meninggalkan. Tapi hal ini gak sepenuhnya nyalahin si laki-laki ya, namun lebih ke urusan perasaan versus logika saja.
Studi ini juga menemukan lelaki tidak pernah benar-benar pulih dari putus cinta, meski sudah move on. Pada perempuan, mereka berhasil merajut kembali kehidupannya dan benar-benar sembuh dari patah hati. Dan ketika secara emosional sudah siap, perempuan merasa lebih baik dibanding sebelum hubungannya berakhir.
Ilmuwan mengatakan dari hasil penelitian memang jumlahnya tak menunjukkan perbedaan yang besar, namun secara statistik itu jumlah yang cukup besar untuk membuktikan bahwa perempuan lebih tersakiti.
Perempuan cenderung menderita Depresi, kecemasan, dan ketakutan, sementara lelaki merasa mati rasa atau kemarahan, yang dikombinasikan dengan ketidakmampuan untuk fokus. Meskipun perempuan tahu betapa hancurnya akhir sebuah hubungan, mereka cenderung menjadi pihak yang mencampakkan lelaki.