© Shutterstock.com/Dragon Images
Banyak hal yang mewarnai kehidupan romansa percintaan untuk membangun pondasi hubungan agar terus langgeng. Walaupun, hal itu tidak mudah dilakukan dan harus dijalani bersama pasangan.
Usaha dari kedua bilah pihak yang bisa membuat hubungan menjadi langgeng. Tapi, menurut psikolog, ada satu kunci utama agar bisa menjadikan hubungan asmara langgeng dan berhasil. Apa itu?
Dilansir dari CNBC Make It, Pasangan psikolog, Drs. John dan Julie Schwartz Gottman mengungkapkan, mereka telah mempelajari lebih dari 40 ribu pasangan yang memulai terapi pasangan. Mereka sendiri telah menikah dan menjalani bahtera rumah tangga yang bahagia selama 35 tahun.
Dalam penelitan yang dilakukan itu, ditemukan tingkat akurasi 94 persen terkait apakah suatu pernikahan bisa bertahan lama setelah mengamati pasangan hanya dalam 15 menit.
Hasilnya, mereka menemukan satu kunci utama untuk mendapatkan hubungan yang langgeng dan berhasil. Kunci utama tersebut, yakni seberapa sering pasangan saling 'kembali' ke satu sama lain dan hadir dalam berbagai kondisi kehidupan, alih-alih berpaling pergi.
Menurut mereka, ketika pasangan saling mengandalkan dan 'kembali' ke satu sama lain, ada sebuah 'tawaran untuk koneksi' yang terjalin. Tawaran ini berkisar dari hal-hal kecil hingga besar.
Seperti, menarik perhatian pasangan ketika memanggil namanya, hingga proses memahami kebutuhan yang perlu dipenuhi dari masing-masing pihak.
Mereka mencontohkan, pasangan kamu sedang bermain ponsel dan berkata, " Oh, aku membaca sebuah artikel yang menarik." Disitulah kamu bisa memberikan salah satu dari tiga respons berbeda, apa saja?
1. Hadir untuk pasangan
Dalam hal ini kamu mengakui dan terlibat dengan upaya pasangan untuk terhubung. Kamu akan membalas, " Oh, ya? Artikel tentang apa?"
2. Berpaling
Apakah kamu secara aktif mengabaikan atau tidak memperhatikan upaya pasangan untuk terhubung. Kamu mungkin hanya berfokus pada apa yang sedang dikerjakan dan tidak menggubris omongan pasangan.
3. Melawan
Bisa jadi, kamu akan kesal atau marah dan menghentikan upaya pasangan untuk terhubung. Kamu mungkin berkata, " Tidak bisakah kamu melihat aku sedang bekerja?"
Nah, dari ketiga hal itu, sikap 'kembali' dan hadir untuk pasangan dapat membangun rasa kasih sayang dan kerja sama yang baik. Ini dapat membantu memperkuat fondasi hubungan yang langgeng.
Namun, tidak mungkin atau sulit untuk selalu hadir bagi pasangan. Tapi dalam penelitian yang dilakukan Drs. John dan Julie Schwartz Gottman, pasangan yang tinggal bersama selama setidaknya enam tahun dinilai akan saling mengandalkan satu sama lain sekitar 86 persen dari waktu. Sedangkan, mereka yang bercerai hanya melakukannya 33 persen dari waktu.
Lakukan Check-in 10 Menit
Maksud chek-in 10 menit ini adalah kamu bisa menentukan waktu untuk mengetahui dan memeriksa kondisi pasangan. Waktu ini adalah ketika kamu dapat sepenuhnya mendengarkan dan tidak sedang terburu-buru.
Bisa di pagi hari seraya menyesap secangkir kopi sebelum bekerja, atau malam hari sebelum tidur. Cobal ajukan pertanyaan sederhana namun bermakna, seperti, " Apakah ada yang kamu butuhkan dari aku hari ini?"
Nah, metode seperti inilah yang memungkinkan pasangan kamu untuk merenungkan kebutuhan mereka dan memperjelas bahwa kamu ingin membantu mereka. Hal ini juga sebagai bentuk perhatian kecil satu sama lainnya, lho!
Buatlah Momen yang Bermakna
Tak harus momen besar, kamu bisa memikirkan untuk membuat satu momen koneksi atau keterlibatan sebagai sesuatu yang berharga. Bahkan, hal kecil atau cepat berlalu tidak menjadi masalah, lho!
Misalnya, kontak mata, senyuman, mengucapkan 'selamat pagi' atau 'selamat malam', meminta bantuan, hingga memanggil nama pasangan dengan mesra.
Jangan Menyerah
Ini berkaitan dengan emosional satu sama lain yang mungkin tidak akan selalu selaras dengan milik pasangan. Tidak apa-apa kok, kamu bisa mengatasinya dengan berbagai cara.
Misalnya, ketika pasangan ingin mengajak mengobrol lebih dalam namun kamu sedang sibuk, jangan langsung abaikan permintaannya ya! Tapi, jelaskan saja secara singkat mengapa kamu tidak bisa memenuhi keinginan pasangan saat itu.
Dalam hal ini, perkataan yang kamu ucapkan juga harus dengan nada yang baik. Seperti, " Aku sangat ingin mendengar tentang ini, tetapi aku harus melakukan pekerjaan ini sekarang. Bisakah kita membicarakannya setelah aku menyelesaikannya?”
Dengan tatanan bahasa yang baik, hal itu akan lebih mudah dimengerti pasangan kamu. Ini juga bentuk untuk saling mengharagai dan memahami kesibukan masing-masing pasangan, ya!