© Shutterstock.com/Torwai Seubsri
Wanita yang dianggap cantik atau feminin biasanya memiliki tipikal wajah yang kecil, bibir mungil, serta rahang yang terkesan lembut. Bentuk wajah semacam ini memang selalu menarik perhatian pria dan mudah membuat mereka dijadikan sebagai kekasih.
Meski demikian, apakah wajah cantik bisa membuat wanita terikat dalam hubungan jangka panjang dengan seorang pria? Ternyata nggak semudah itu.
Mengutip dari yourtango.com, sebuah penelitian yang dimuat pada British Journal of Psychology mengungkapkan bahwa wanita berparas feminin cenderung menarik perhatian pria untuk dijadikan pasangan hubungan jangka pendek.
Penelitian yang dipimpin oleh Anthony C. Little dari University of Stirling dan Benedict Jones dari University of Glasgow, melibatkan ratusan pria yang diminta untuk memberikan penilaian terhadap kumpulan foto wajah wanita. Para responden diminta untuk memilih wanita manakah yang dianggap menarik untuk diajak berhubungan jangka panjang atau pendek.
Hasilnya, wanita dengan wajah feminin justru menarik untuk dilibatkan dalam hubungan jangka pendek. Bahkan, penilaian menarik ini datang dari kalangan pria yang justru sudah memiliki pasangan. Sebaliknya, untuk hubungan romansa jangka panjang, para pria cenderung memilih wanita dengan paras yang cenderung biasa saja.
Wajah feminin memang cenderung menjadi tanda fisik yang masih muda, level estrogen yang tinggi, serta kesehatan yang baik. Meski menurut konsep biologi wanita semacam ini justru partner sempurna untuk reproduksi, nyatanya mereka justru dihindari untuk hubungan jangka panjang.
Para peneliti menyimpulkan bahwa wanita dengan fisik atraktif cenderung tidak setia. Apalagi jika sang pria yang menjadi pasangannya juga tidak terlalu menarik secara fisik.
Para wanita dengan paras cantik bisa saja dipilih sebagai pasangan jangka panjang, asalkan memiliki kualitas lain yang juga mengesankan. Karena untuk bertahan dalam hubungan jangka panjang, fisik yang menarik bukan satu-satunya jaminan.
