© Shutterstock.com/BUNDITINAY
Sahabat adalah seseorang yang selalu ada untuk kita disaat sedang bahagia, susah, maupun duka. Sehingga, tidak sedikit para perempuan atau pun laki-laki lebih memilih persahabatan di banding dengan pacaran, namun tak banyak juga yang memilih pacar ketimbang sahabatnya sendiri.
Bagi perempuan, sahabat adalah segalanya. Tapi, bagaimana kalau kamu dikhianatai oleh sahabatmu sendiri? Sebab, pengkhianatan dan kebohongan merupakan satu paket yang tak dapat dipisahkan. Karena jika ada pengkhianatan, disitu muncul kebohongan. Saat seseorang berbohong, sebenarnya tanpa sadar, dia juga telah melakukan pengkhianatan terhadap kebenaran.
Sehingga, pengkhianatan yang dilakukan oleh seorang sahabat dekat pasti terasa menyakitkan. Apalagi ketika kamu sudah berbagi rahasia dengannya, lalu malah dibeberkan pada orang lain. So, apakah kamu akan memaafkan atau memilih putus hubungan, saat tau sahabatmu mengkhianati dirimu?
Saat kamu mengetahui ternyata sahabat kamu telah mengkhianatimu, perasaanmu akan sangat campur aduk. Sehingga, yang harus kamu lakukan adalah memberikan emosimu ruang untuk berekspresi dan meluap. Hal ini hal yang normal untuk dilakukan ketika seseorang mengkhianatimu, sebab kamu berhak merasakan setiap emosi yang muncul ketika kamu dikhianati orang seseorang, apalagi sahabatmu.
Nah, kalau kamu merasa telah dikhianati oleh sahabat, lebih baik ajak dia berbicara empat mata dan katakan keberatanmu. Bila perlu marah di depannya sehingga kamu tidak sampai memendam kebencian yang mendalam.
Sehingga, saat kamu sudah mulai melepaskan emosi yang kamu rasakan, saatnya kamu mencerna segala hal yang terjadi padamu. Pengkhianatan bukanlah hal yang ringan, rasa kecewa pada seseorang yang sudah kamu anggap spesial akan memberikan luka yang sangat dalam. Saatnya kamu mencerna apa yang sebenarnya terjadi, kamu bisa meminta sahabatmu menjelaskannya agar permasalahannya menjadi jelas.
Setelah kamu sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kamu bisa mempertimbangkan tindakan apa yang akan kamu lakukan dengan hal yang kamu alami. Karena ketika seseorang berkhianat, mungkin mereka memiliki alasannya tersendiri kenapa mereka bisa melakukannya. Semua orang pasti membuat kesalahan dan nggak ada yang sempurna.
Namun, kembali lagi pada batas toleransi yang kamu miliki terhadap kesalahan seseorang. Terima atau nggak terima kejadian tersebut sudah terjadi, dan kamu memiliki batas toleransi atas hal yang sudah terjadi.
Tapi, kalau kamu sudah terlanjur sakit hati dan memang nggak bisa melanjutkan persahabatanmu bukan suatu hal yang salah, karena setiap orang akan mendapatkan risikonya masing-masing atas tindakan yang mereka lakukan. Begitu akhirnya kamu mengetahui sifat asli sobatmu yang suka mengkhianatimu, lebih baik kamu berhati-hati. Jangan sampai kamu mengulangi kesalahan yang sama dengan bercerita semuanya kepadanya. Anggap ini sebuah pelajaran, karena orang terdekat belum tentu bisa dipercaya.
Bagaimanapun, sahabatmu telah menyakitimu, apa pun tindakan kamu selanjutnya adalah sepenuhnya hak yang bisa kamu pilih. Namun, putuskanlah sikapmu saat kamu sudah tenang agar kamu bisa lebih berpikir jernih untuk menanggapi hal yang terjadi padamu. Kalau kamu masih nyaman dengan sahabatmu, teruskanlah persahabatanmu. Namun, kalau dirasa kamu sudah nggak nyaman, sebaiknya nggak usah dilanjutkan. Setiap orang bisa terseleksi dalam kehidupanmu kapan pun.