© Pexels.com/@smoke-weddings-1987841
Sebagai pasangan, kita tentu mengharapkan sosok yang baik hati dan menerima kita apa adanya tanpa embel-embel pamrih. Umumnya, cinta tanpa syarat ini didapati pada hubungan anak terhadap orangtuanya atau sebaliknya.
Melansir dari Sehatq.com pada Kamis (14/1/2021), cinta tanpa syarat adalah kondisi di mana seseorang benar-benar menerima apa adanya dan rela membahagiakan orang lain tanpa mengharapkan balasan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Psychiatry Research: Neuroimaging pada tahun 2009 silam pun membuktikannya. Saat kita mencintai dan menerima pasangan apa adanya tanpa syarat, bagian otak yang berkaitan dengan sistem penghargaan akan bekerja sangat aktif di waktu yang bersamaan.
Saat bagian otak tersebut aktif, secara otomatis akan timbul rasa puas, senang, dan bahagia. Hal inilah yang menunjukkan bahwa semakin besar perasaan cinta tulus yang kita berikan, maka semakin besar pula kebahagiaan yang akan kita rasakan.
Lalu, apakah benar cinta tanpa syarat bisa bikin hubungan langgeng?
Jawabannya adalah belum tentu. Well, mencintai pasangan tanpa syarat memang seringkali ditunjukkan dengan memberikan semua yang ia inginkan atau menerima pasangan apa adanya. Ya, bisa dinbilang rada sedikit bucin gitu lah.
Kendati demikian, bagaimanapun juga, kita tetap perlu memerhatikan batasan-batasan wajar dalam berpacaran sebagai salah satu cara agar hubungan tetap langgeng. Langgeng atau tidaknya hubungan asmara tergantung dari sifat, kepribadian, dan tanggung jawab pasangan.
Sebagai contoh, mungkin kamu sedang mencintai seorang pecandu alkohol, pembohong atau penipu, tukang selingkuh, hingga seorang pecandu narkoba.
Nah, pada kasus-kasus tersebut, tentu tidak bisa digolongkan menjadi cinta tanpa syarat, melainkan lebih tepat dikatakan sebagai hubungan tidak sehat atau dikenal dengan istilah toxic relationship.
Intinya, menerima pasangan apa adanya bukan berarti kita benar-benar dapat memberikan tolransi segala bentuk pelecehan atau kekerasan dalam hubungan, ya Girls. Melainkan, bagaimana pasangan kita juga mampu memberikan tanggung jawab dan dampak positif yang baik bagi hubungan asmara satu sama lain.
Lalu, gimana dengan hubungan asmaramu kini? Jangan sampai tergolong pada toxic relationship ya!