© Shutterstock.com/g/
Pernah nggak sih kamu tiba-tiba memikirkan seseorang? Kira-kira apa yang memicu orang tersebut tiba-tiba muncul dalam pikiran kita?
Dalam dunia psikologi, ada sebuah istilah yang disebut Efek Zeigarnik. Efek ini dikenal sebagai sebuah fenomana di mana orang cenderung lebih mudah mengingat 'tugas' yang belum selesai, daripada yang sudah selesai. Nah, ketika seseorang terus menerus memikirkan orang tertentu, bisa jadi ada sesuatu yang belum terselesaikan di antara mereka.
Memikirkan seseorang yang memiliki hubungan dengan kita, biasanya akan memicu beragam respon emosional, seperti perasaan bahagia, sedih, cemburu, atau bahkan rindu. Efek dari memikirkan seseorang ini juga bisa memengaruhi persepsi dan penilaian kita terhadap orang tersebut.
Jika dikaitkan dengan hubungan romantis, memikirkan seseorang ternyata bisa meningkatkan intensitas perasaan kasih sayang atau kecenderungan untuk merindukan sosok tersebut. Namun di sisi lain, perilaku ini bisa memicu timbulnya tingkat stres dan kecemasan.
Ketika kita memikirkan seseorang, ada sejumlah proses psikologis yang bisa terjadi pada tubuh maupun pikiran kita. Berikut adalah sejumlah hal yang mungkin terjadi:
Memikirkan seseorang memicu aktivitas dalam berbagai bagian otak, terutama yang terkait dengan pemrosesan informasi, memori, emosi, dan persepsi sosial. Bagian-bagian seperti korteks prefrontal, amigdala, dan area-otak tengah seperti nukleus akumbens dapat terlibat dalam respons emosional dan kognitif terhadap orang tersebut.
Memikirkan seseorang dapat memunculkan berbagai jenis emosi, tergantung pada hubungan dan konteks yang terkait dengan orang tersebut. Biasanya, perasaan yang muncul seperti, bahagia, sedih, cemburu, marah, atau rindu.
Memikirkan seseorang dapat memicu ingatan tentang pengalaman bersama, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Pikiran bisa terbawa ke momen-momen tertentu yang telah dibagikan bersama, baik itu kenangan manis atau konflik masa lalu.
Memikirkan seseorang juga bisa memicu fantasi atau imajinasi tentang kemungkinan masa depan dengan orang tersebut, baik itu dalam konteks hubungan romantis, hubungan persahabatan, atau hubungan kerja.
Memikirkan seseorang juga dapat memengaruhi perilaku kita. Misalnya nih, kita mungkin merasa terdorong untuk menghubungi orang tersebut, bertanya kabar, atau melakukan tindakan lain yang terkait dengan hubungan atau interaksi dengan orang tersebut.
Respons emosional terhadap pemikiran tentang seseorang juga dapat memengaruhi fungsi fisiologis tubuh, seperti peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, atau perubahan dalam aktivitas hormon stres seperti kortisol.
Memikirkan seseorang juga dapat memicu pemrosesan informasi tambahan tentang orang tersebut, seperti menilai karakteristiknya, mengingat perilaku atau perkataannya, atau merenungkan tentang hubungan dan interaksi kita dengan orang tersebut.
Memikirkan orang lain itu sebenarnya sah-sah aja.. tapi kadang, ada juga yang susah mengenyahkan pikiran tersebut sampai-sampai aktivitasnya jadi terganggu. Berikut ada sejumlah tips agar kita nggak kepikiran orang lain terus menerus.
Arahkan perhatianmu pada kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dan memberikan kepuasan, seperti hobi, olahraga, atau proyek-proyek yang menarik. Cara ini akan membantu mengalihkan pikiran dari orang tersebut ke hal-hal yang positif dan produktif.
Meditasi dan latihan kesadaran bisa membantu kamu meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan meredakan stres serta kecemasan yang mungkin terkait dengan pemikiran tentang seseorang. Dengan berlatih meditasi secara teratur, kamu bisa sekaligus belajar untuk mengamati pikiran yang muncul tanpa terlibat sepenuhnya di dalamnya.
Jadwalkan aktivitas-aktivitas yang membuat kamu jadi lebih sibuk. Dengan menjaga diri lewat hal-hal yang produktif dan membangun, kamu memiliki sedikit waktu dan energi untuk memikirkan seseorang secara berlebihan.
Jika memungkinkan, kurangi atau batasi kontak dengan orang tersebut. Ini mungkin termasuk membatasi interaksi langsung, mengurangi konten media sosial yang terkait dengannya, atau menghindari tempat-tempat yang sering kali mengingatkanmu pada orang tersebut.
Jika pemikiran tentang seseorang mulai mengganggu kesejahteraan mental dan emosional secara signifikan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka bisa membantu kamu menjelajahi dan mengatasi akar penyebab dari pemikiran tersebut serta memberikan strategi coping yang efektif.
Berlatih pengenalan dan pengendalian pikiran-pikiran yang muncul tentang orang tersebut. Ketika kamu menyadari jika sedang memikirkannya, coba alihkan perhatian ke hal lain atau praktikkan pemikiran yang lebih positif dan membangun.
Jalin dan pelihara hubungan dengan teman dan keluarga yang mendukung. Berbagi pengalaman dan perasaan dengan orang-orang terdekat dapat membantu mengalihkan perhatianmu dari pemikiran tentang seseorang serta memberikan dukungan emosional yang kamu butuhkan.
Disadari atau nggak, seringkali kita bakal senyum-senyum sendiri saat memikirkan seseorang. Biasanya hal ini terjadi kalau kita memikirkan seseorang yang kita sukai, sehingga memicu respons emosional positif.
Kadang, kita teringat pada momen-momen yang lucu atau bahagia saat bersama orang tersebut. Hal ini lantas membuat kita membayangkan interaksi positif atau situasi yang menyenangkan dengan sosok tersebut.
Senyum-senyum sendiri saat memikirkan seseorang tentu aja masih dalam tahap wajar kok. Saat hal itu terjadi, pikiran dan emosi kita sebenarnya sedang bereaksi terhadap pemikiran tentang orang lain yang mungkin punya ikatan emosional dengan kita.