© Shutterstock.com/id/g/Dragon Images
Sesi bercinta memang kerap dikaitkan dengan hubungan pernikahan. Disadari atau tidak, faktor usia, kondisi masing-masing pasangan, dan seberapa sering seseorang bertemu pasangannya, akan memengaruhi frekuensi seks dalam pernikahan.
Menurut studi yang dimuat pada SAGE Journals, frekuensi bercinta yang berlebihkan bukanlah hal yang baik. Pasangan yang paling bahagia cenderung hanya berhubungan seks sekali dalam seminggu.
Sebaliknya, hubungan seks yang terjadi lebih dari sekali dalam seminggu juga nggak menjamin peningkatan kepuasan hubungan. Namun, penelitian ini tentu bukan patokan pasti mengenai hubungan seksual dalam pernikahan.
" Jadi jangan sampai statistik ini terjebak dalam pikiran Anda, dan jangan gunakan kehidupan seks sebagai barometer soal seberapa banyak seks yang seharusnya Anda lakukan," ujar pelatih kencan dan hubungan, Frank Kermit, seperti melansir dari Elite Daily.
Mengutip dari sumber berbeda, dr Dana McNeil selaku terapis pernikahan dan keluarga, mengungkap hal apa saja yang bisa membuat pasangan mulai jarang atau bahkan berhenti melakukan kegiatan seksual.
Melansir dari Bustle, alasan paling umum mengapa frekuensi bercinta pasutri bisa berkurang adalah karena kelelahan akibat rutinitas sehari-hari. Apalagi bagi pasangan yang aktivitasnya padat dari pagi hingga malam, maka tenaga akan terkuras sehingga nggak lagi semangat untuk bercinta.
" Bagi sebagian orang, seks masuk dalam daftar aktivitas (to-do-list) yang membuat mereka berpikir bahwa melakukannya harus dengan totalitas. Alhasil keinginan tersebut seringkali menghilang setelah lelah bekerja atau beraktivitas," ujar dr Dana.
Selain faktor kelelahan, adanya konflik yang belum terselesaikan juga bisa menyebabkan turunnya frekuensi seks pasangan suami istri. Hal-hal kecil seperti pekerjaan rumahan bahkan bisa memicu pasutri kehilangan minat satu sama lain.
" Menarik diri dari keintiman kadang dianggap bisa melindungi pasangan, sekaligus jadi cara untuk mengambil kembali kendali hubungan yang sedang tidak dalam situasi yang baik," tambah dr Dana.
Well, gimana nih menurutmu? Apakah kamu juga salah satu pasangan yang mulai kehilangan frekuensi dan minat bercinta?
