© Shutterstock.com/g/Twinsterphoto
Memiliki hubungan asmara dengan keromantisan seakan sudah menjadi hal umum yang harus dipenuhi. Banyak yang menilai, sifat romantis bisa menjadikan hubungan pacaran hingga menikah akan saling sayang selamanya.
Padahal, fase romantis ini tidak bisa terus menerus berjalan sepanjang hidup bersama dengan pasangan, lho! Dalam setiap pertumbuhan dalam hubungan ada beberapa fase yang harus dijalani guna mendapatkan kelanggengan hingga akhir hayat.
Nah, dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 tahapan dalam pertumbuhan hubungan:
Keromantisan ini menjadi tahap pertama yang dihadapi setiap pasangan. Di awal menjalin hubungan, setiap pasangan akan cenderung berfokus mewujudkan cinta dan kasih sayangnya.
Biasanya, hal tersebut ditandai dengan semangat dan gairah yang tinggi seperti momen saat nge-date atau berhubungan intim (bagi yang sudah menikah).
Selain itu, fase ini juga ditandai dengan aksi menunjukkan perhatian penuh pada pasangannya. Satu dan lainnya akan saling mencoba memahami dan mengerti.
Di tahap ini pula, kedekatan yang intim, komunikasi dan nge date jadi prioritas utama setiap pasangan.
Fase romantis telah dilewati, maka selanjutnya setiap pasangan akan mulai menyadari adanya perbedaan di antara keduanya. Masing-masing pihak mulai memahami pasangan dengan apa adanya.
Sayangnya, adanya perbedaan ini membuat pasangan rentan beranggapan hal itu jadi jurang besar yang bisa mengganggu hubungan. Karena itu, fase ini menjadi yang terberat bagi setiap pasangan dalam menjalani hubungan.
Apabila kamu tidak kuat dalam menghadapinya, setiap pasangan di fase ini rentan mengalami perpisahan. Kunci untuk melewati fase ini adalah memahami bahwa pasangan bukanlah manusia sempurna dan pasti punya kesalahan. Selain itu, penting juga meningkatkan komunikasi demi menyelesaikan konflik.
Berhasil melewati power struggle stage, selanjutnya adalah pertumbuhan dalam stability stage.
Di fase ini, pasangan mulai menjalani hubungan yang lebih stabil. Mulai dari segi ekonomi, interaksi dengan pasangan, pemenuhan kebutuhan personal dan lainnya.
Tahap ini bisa dicapai, saat antara kamu dan si dia saling menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarga. Dalam fase ini, penting juga untuk berusaha menerima perbedaan dan kekurangan yang dimiliki pasangan.
Jadi, bukan sekedar menuntut pasangan untuk berubah, tapi turut dalam proses perubahan dan mendukung dengan jiwa dan raga. Tahap ini akan memunculkan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama lain, lho!
Nah, fase ini bisa dijalani saat sebelum menjalani hubungan atau bahkan di awal sebuah pernikahan. Dimana masing-masing pihak membuat komitmen bersama untuk sehidup semati, saling memahami jika ada konflik, atau komitmen lainnya yang disesuaikan dengan kondisi tiap pasangan.
Saat memasuki tahap ini, pasangan akan sadar bahwa ia akan menjalani hubungan hingga akhir hayat. Kamu dan dia juga lebih siap dalam menghadapi masalah yang mungkin akan terjadi di masa depan. Selain itu, antara kamu dan pasanganmu juga akan berusaha sekuat tenaga bertumbuh bersama dalam menjalani hubungan.
Ini menjadi tahapan terakhir dalam pertumubuhan hubungan. Fase ini bisa disebut juga sebagai cinta sejati, dimana masing-masing pasangan sudah terbentuk rasa cinta yang mendalam, saling mengapresiasi dan menghargai.
Antara kamu dan pasanganmu akan berusaha dan saling mendukung mencapai tujuan bersama. Kalian juga akan mewujudkan mimpi diri sendiri serta pasangan secara bersama.
Ketika sudah masuk di fase ini, hubungan asmara juga terasa lebih kuat dan tidak mudah diterpa masalah. Mungkin sesekali konflik atau cekcok menjadi hal biasa.
Namun, karena kalian sudah saling memahami dan menghargai satu sama lainnya, akan sangat mudah untuk diselesaikan. Hal itu juga karena adanya rasa saling menerima dan memahami satu sama lain.