© 2022 Freepik.com/master1305
Istilah cinta pada pandangan pertama atau 'dari mata turun ke hati' tentu kamu sudah sering mendengarnya. Tapi, kalau cinta pada aroma tubuh pertama, seperti apa ya?
Ternyata, sebagian orang ada yang mengalami jatuh cinta pada orang lain lewat aroma tubuh yang mereka mereka hasilkan, lho! Kok bisa?
Dilansir dari Cultura Colectiva, indera penciuman kita atau hidung bisa dianggap sebagai kompas terbaik untuk menemukan pasangan hiup yang cocok. Hal itu, didasari karena dua alasan, yakni feromon dan MHC yang merupakan gen penyusun sebagian besar sistem kekebalan tubuh.
Feromon mungkin lebih banyak berperan penting pada hewan sebab zat ini adalah cara mereka berkomunikasi. Zat kimia ini secara tidak sadar membantu jantan dan betina dari suatu spesies untuk menunjukkan ketertarikan seksual.
Nah, kondisi itu ternyata secara tidak langsung ikut berperan pada pria maupun perempuan dalam menemukan pasangannya. Tanpa kita sadari, saat kita tertarik pada seseorang, tubuh akan memproduksi senyawa kimia ini untuk menyampaikan disposisi seksual organisme kita.
Mungkin secara sadar kita tidak mengetahui, tetapi otak menyadarinya. Bagian otak menerjemahkan pesan-pesan kimia ini adalah hipotalamus.
Otak kecil kita ini terdiri dari sistem limbik bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk mengelola emosi, termasuk perilaku seksual. Ini pula yang menjadi alasan, mengapa ada aroma seseorang yang bisa membuat tertarik secara tiba-tiba.
Perlu dipahami, aroma tubuh yang membuat jatuh hati ini bukan melalui pemakaian parfum ya! Bahkan, parfum yang mengandung feromon sekalipun agar membuatmu lebih menarik dari orang lain itu tidak akan berhasil.
Sebab, alasan mengapa seseorang ini tertarik satu sama lain adalah karena gen MHC yang membentuk sistem kekebalan tubuh.
Gen inilah yang menentukan seberapa tahan kita terhadap penyakit, dan kita diprogram untuk mencari pasangan yang mempunyai konfigurasi berbeda dengan kita. Gen-gen ini pula menghasilkan molekul HLA yang menentukan penyakit yang bisa kita lawan dan kerentanan kita terhadap orang lain.
Tubuh seseorang bisa merasakan dan tertarik pada MHC yang berbeda dari manusia lain lewat penciuman. Alasannya jika terjadi reproduksi, maka akan menghasilkan keturunan dengan sistem kekebalan yang lebih kuat.
Claus Wedekind, seorang ahli zoologi dari Swiss mengungkapkan, ia telah melakukan riset yang dilakukannya dengan membagi sekelompok siswa laki-laki dan perempuan untuk membuat mereka memakai kaus katun selama dua hari.
Pra siswa ini diminta tidak mengonsumsi apapun yang bisa mempengaruhi aroma tubuh alami mereka. Setelah itu, mereka harus memasukkan kaus ke dalam kotak karton yang berbeda untuk dicium oleh para siswa lainnya dan harus mengklasifikasikan bau tersebut dengan tiga kategori yakni intensitas, kesenangan, dan keseksian.
Hasilnya, bau yang paling disukai adalah baju dari orang yang mempunyai MHC berbeda dari mereka yang mencium aroma baju tersebut. Maka, tidak heran jika seseorang mendapatkan pasangan yang memiliki karakter dan sifat berbeda dari kita. Hal ini didasari dari naluri dasar kita sendiri yang menentukan kepada siapa kita tertarik.
Coba sekarang kamu lihat lagi pasanganmu, jika sifat dan karakternya jauh berbeda denganmu, cium aroma pasanganmu ya! Apabila kamu menyukainya, kemungkinan hal tersebut bisa jadi karena gen MHC kamu berbeda dengan pasangan sehingga menyebabkan kamu tertarik secara aroma pada pasanganmu.
