Hukuman Bagi Kamu yang Jomblo di Denmark

Sebagian orang di Indonesia sudah faham dengan kata jomblo yang memang bukan sebuah kesalahan yang fatal. Namun berbeda dengan pemuda jomblo di Denmark, mereka akan mendapatkan hukuman pedih.

Jomblo bukanlah pilihan hidup, tapi sudah menjadi kondisi dimana kamu belum saja menemukan pasangan yang tepat. Kecocokan antara satu sama lain dan perbedan sudut pandang kehidupan biasanya menjadi dasar kamu terus-terusan menjomblo. Apalagi kamu menuntut untuk mendapatkan pasangan yang sesaui dengan list kritera kamu. Wah, kapan ketemu jodohnya coba?

Penyandang Status Jomblo di Denmark

Patutlah bersyukur jika kamu jomblo dan hidup di Indonesia. Pasalnya, status jomblo di Denmark merupakan sesuatu yang dianggap pantas untuk mendapatkan hukuman. Hukuman itu ibarat mimpi buruk yang terus berlanjut.

Ketika kamu berusia 25 tahun dan belum menikah, itu sama halnya kamu memberikan lisensi sosial untuk melempari kamu dengan kayu manis. Tunggu dulu, sebelum kayu manis dilempar, mereka akan mengikat kamu dan mengguyur dengan air agar kayu manis tetap aman dan tahan lengket dalam tubuh kamu. Super sekali bukan?

Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu ketika para penjual rempah-rempah berkeliling dan tetap bujangan karena tidak pernah berada di satu tempat cukup lama untuk tinggal bersama dengan seseorang. Banyak penjual ini tidak pernah menemukan pasangan, dan kemudian disebut sebagai Pebersvends untuk pria dan Pebermo untuk wanita.

Hukuman Ekstrem

Hukuman akan lebih ekstrim lagi ketika pada usia 30 tahun kamu juga belum menikah. Bukan lagi kayu manis yang akan berapa disekujur tubuh kamu, melainkan lada bubuk. Jika memungkinkan mereka juga akan menambahkan telur loh. Jangan khawatir, korban masih dalam tahap aman, kok. Pelaku penyerangan akan memberikan masker dan kaca mata sebelum eksekusi.

Alih-alih hukuman, tradisi ini hanyalah alasan untuk bermain-main dengan sesama temann ketika sudah berada diusia tonggak. Sudah tahu bukan bagaimana nasib jombo di negara lain. Beruntung ya bagi kita yang hidup di Indonesia. Kamu saja mungkin sudah mengeluh dengan bayaknya tepung dan telur saat perayaan ulang tahun kamu, bagaimana dengan mereka yang menerima bubuk kayu manis dan bubuk lada. Terbayang lengket dan panas tentunya.