© Stocksy.com
Jika menyebutkan beberapa hal paling sulit untuk dihapus, pastinya mitos akan masuk salah satu di antaranya. Kita sering sekali mempercayai sesuatu yang bahkan tidak terbukti secara kuat. Cinta tidak berbeda dengan bidang kehidupan lainnya, dan beberapa stereotip umum tentangnya dapat merusak hubungan.
Akan tetapi, jika kamus sadar tentang hal itu, maka sudah dapat dipastikan kesalahan yang diperbuat akan semakin minim. Apabila itu sudah bisa dilakukan, maka penyesalan di masa depan akan jauh lebih sedikit,
Mengutip dari situs Brightside, berikut ini 5 mitos paling dipercaya tentang hubungan asmara.
Banyak orang menganggap, apabila orang yang beda sifat akan menjalani hubungan yang langgeng. Justru anggapan ini tidak benar adanya. Pasangan langgeng dalam hubungan jangka panjang malah datang dari mereka yang punya banyak kesamaan.
Selain dapat membuat hubungan lebih awet, pasangan dengan kepribadian dan nilai yang sama dapat menjadi orang tua yang lebih baik.
Kalau kamu berpikir bisa mengubah pasanganmu, lebih baik menyerah saja. Karena ada bagian mendasar dari sifat seseorang yang tidak dapat kamu ubah. Seberapa keras pun kamu mencoba, itu tidak akan terlalu berhasil.
Lebih disarankan untuk mencari pasangan yang dapat berbagi pandangan dengan kamu, apabila kamu memimpikan pasangan yang bisa memahami dan mendukung hidupmu.
Tindakan ini sangat berbau intuitif. Meskipun benar untuk mengambil keputusan penting kita harus mengenal satu sama lain. Namun, tinggal satu atap bukanlah cara terampuh.
Apabila kamu terlalu lama menerapkan hal ini, justru akan menimbulkan dorongan-dorongan dari orang tua atau teman-teman. Umumnya mereka akan mengatakan, " apa gunanya menunggu jika kamu sudah tinggal bersama?"
Alih-alih mengambil keputusan secara sadar, keputusan yang kamu ambil justru lebih condong karena dorongan. Karena itu, lebih baik untuk kamu tinggal bersama setelah siap untuk berkomitmen dalam pernikahan.
Mitos ini sangat populer dan kebanyakan tidak akurat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika bertemu seseorang, hanya butuh 3 detik untuk memutuskan apakah dia menarik bagi diri kita.
Waktu ini relatif lama jika dibandingkan waktu untuk jatuh cinta pada seseorang yang disebut hanya seperlima detik saja.
Sebuah penelitian oleh Stony Brook University di New York menyatakan bahwa perasaan antara pasangan baru dan dibandingkan dengan hubungan pasangan yang telah berlangsung 10 hingga 29 tahun sama kuatnya.
Namun, perlu diingat bahwa cinta abadi hanya mungkin terjadi jika pasangan saling peduli, menghargai pendapat satu sama lain, dan menyelesaikan masalah mereka secara bahu-membahu.