© Https://www.moneycrashers.com/
Belakangan ini, wujud emansipasi perempuan semakin nyata. Perempuan tidak lagi di rumah, mereka justru mulai aktif bekerja. Perempuan-perempuan yang bekerja ini tentu saja punya penghasilan. Apalagi jika mereka sudah memasuki jenjang pernikahan dan membutuhkan lebih banyak biaya hidup, maka para istri biasanya akan turun tangan mencari sumber penghasilan.
Masuknya para perempuan ke dunia kerja, seringkali mendapat respon tak terduga. Perjalanan karir yang mulus, seringkali membuat mereka bisa mencapai posisi tinggi di perusahaan yang tentunya dibayar dengan gaji yang tak sedikit. Belakangan, kesuksesan para perempuan mulai diperbincangkan. Bahkan disebut-sebut, istri yang bergaji lebih tinggi daripada suami biasanya rawan menimbulkan konflik.
Perbedaan gaji antara suami dan istri yang tidak dikomunikasikan dengan baik, biasanya akan memicu persoalan psikologis, persoalan disfungsi seksual, bahkan perselingkuhan. Survei yang dilakukan World Value mengungkapkan, istri yang memiliki gaji lebih besar daripada suami, biasanya justru akan menimbulkan permasalahan dalam keluarga seperti kurang harmonisnya hubungan yang bisa mengarah pada perceraian.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh American Psychological Association, kesuksesan karir istri bisa memicu konflik dalam rumah tangga. Bukannya tanpa alasan, kesuksesan tersebut biasanya akan mengubah persepsi dan corak relasi antara suami istri.
Suami dengan gaji lebih kecil daripada gaji istri, biasanya akan lebih minder dan merasa egonya terluka. Kondisi ini bahkan bisa memicu perselingkuhan sang suami, ungkap penelitian dari Universitas Cornell di New York. Ketidaknyamanan ini sedikit banyak akan membuat suami depresi karena merasa gagal menjadi kepala keluarga atau bahkan merasa gagal karena tidak bisa menafkahi keluarganya dengan baik.
Agar terhindar dari konflik yang mungkin bisa terjadi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Sebisa mungkin istri harus tetap memberikan support pada suami. Gaji besar bukanlah alasan bagi istri untuk tidak menghormati suami.
Selain dukungan, istri sebaiknya tetap menghargai keadaan suami. Jangan sampai ia justru merasa disepelekan dalam hal keuangan. Pastikan juga, diskusi mengenai pengaturan keuangan tetap terbuka bagi kedua belah pihak. Bagaimanapun, istri harus menganggap suami memiliki posisi yang setara dengan dirinya.
Jika bisa disimpulkan, poin penting agar kesuksesan karir istri tidak menimbulkan konflik dalam rumah tangga yakni dengan menjaga komunikasi dan tidak mengubah sikap. Mendiskusikan penghasilan secara detail dan terbuka dengan pasangan, bisa membantu menjaga hubungan tetap harmonis. Juga, sikap yang tetap sama sejak awal pernikahan (tetap menghormati suami) akan membuat suami tetap dihargai sebagai kepala keluarga.