© Shutterstock.com/KaptureHouse
Saat sedang ada masalah dengan pasangan atau patah hati, pasti kamu langsung curhat ke teman dekatmu yang juga memiliki sepasang kekasih namun minim dengan adanya masalah dalam hubungan mereka.
Tapi, setelah kamu mendapatkan resep kesuksesan romansa dari teman curhatmu yang berhasil dipraktikkan dirinya sendiri, namun kalau kamu yang melakukannya justru bernasib sial?
Sesial-sialnya nasib romansa seseorang, tidak ada yang lebih sial daripada mereka yang bergantung kepada saran dari penjual obat, bukannya dokter, atau kepada gadget freak, bukannya teknisi, atau bahkan kepada driver, bukannya mekanik. Begini penjelasannya.
Kalau kamu sakit batuk dan datang kepada penjual obat, dia hanya akan memberitahu obat yang menurut dia paling manjur untuk dirinya. Tapi dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di dalam tubuh kamu.
Nah, begitu juga dengan romansa kamu. Meskipun kamu tidak sembarangan untuk memilih teman curhat, seperti bukan tukang gosip alias penyebar aib, maupun yang sudah memiliki pengalaman yang cukup di dunia romansa.
Tapi, apakah kamu yakin kalau teman curhat pilihanmu itu punya kapasitas sebagai dokter, teknisi, atau mekanik?
Sehingga kalau kamu setelah melakukan semua saran jitu yang didapatkan dari teman curhatmu, tapi kamu masih mengalami kegagalan demi kegagalan, maka itu adalah pertanda paling sahih bahwa dia bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan teman curhat.
Karena banyak sekali orang yang sukses dalam romansa tapi tidak mengerti mengapa dia bisa sukses, atau mengapa langkah-langkah yang dia lakukan bisa berhasil bagi dirinya tapi tidak berhasil bagi orang lain.
Perlu diingat, bahwa romansa sangat erat kaitannya dengan psikologi manusia dan hubungan sosial, karena hal itu menyangkut sifat dan perasaan manusia, serta bagaimana dia berkomunikasi dengan lawan jenisnya.
Oleh karena itu kamu perlu membutuhkan bantuan orang-orang yang professional di bidang tersebut, yang bukan hanya mengandalkan pengalaman saja tapi juga berbekal pengetahuan akan matriks psikologi sosial.
Bagaimana pendapatmu mengenai hal ini? Share di kolom komentar ya.