© Shutterstock.com/Kolapatha Saengbanchong
Fenomena putus nyambung kala berhubungan dengan seseorang memang nggak bisa dihindari. Jangankan kamu, Zayn Malik dan Gigi Hadid aja nggak bisa menghindar dari kondisi yang satu ini kok.
Putus nyambung seolah membentuk pola roller coaster, tensi hubungan naik turun dan cukup menguras emosi. Kalau roller coaster sih sudah jelas kapan akan berhenti. Tapi kalau perkara putus nyambung, emang ada jaminannya?
Melihat kejadian putus nyambung yang bisa terjadi pada siapa saja membawa pada pemikiran: apakah ini hubungan yang sehat? Apakah hubungan yang putus nyambung itu normal?
Putusnya hubungan percintaan bisa terjadi karena berbagai penyebab, seperti timbulnya konflik, perbedaan karakter, ketidakpuasan hubungan, atau bahkan kebosanan yang berdampak pada inginnya menjalin hubungan dengan orang baru.
Namun yang pasti buruknya komunikasi saat mengakhiri hubungan, meninggalkan sebuah tanda tanya yang seolah belum terjawab. Sehingga nggak mengherankan kalau ada yang sengaja balikan dengan mantan untuk menuntaskan rasa penasarannya.
Ada pula yang menganggap bahwa sang mantan adalah 'the one' yang benar-benar memahaminya. Sulit baginya untuk menemukan sosok lain yang lebih baik, sehingga kembali ke pelukan sang mantan dianggap satu-satunya jalan terbaik.
Pasangan yang seringkali terjebak dalam kondisi putus nyambung berisiko menjalani toxic relationship. Ya, kamu nggak salah baca. Putus nyambung itu nggak sehat.
Kenapa? Ya karena kamu dan pasangan seolah tidak mampu mencari jalan keluar atas masalah yang kalian hadapi dan justru memilih mengakhiri hubungan. Lucunya, beberapa saat kemudian kalian justru kembali menjalin hubungan, seolah putus yang kemarin nggak ada artinya apa-apa.
Rasanya percuma lho, kembali berhubungan dengan seseorang tanpa menyelesaikan permasalahan yang 'menggantung' sebelumnya.
Bisa jadi kamu dan pasangan melakukan hal ini karena terinspirasi oleh keberhasilan putus nyambung pasangan lain. Tapi bukannya setiap hubungan nggak bisa disama-ratakan?
Sebenarnya hal ini memang bisa kamu bicarakan dengan pasangan sih. Kalau setiap putus nyambung, kalian jadi lebih bisa menghargai dan menyelesaikan masalah, ya mungkin memang berhasil sih.
Tapi kalau nggak ada perubahan berarti dalam hubungan kalian dan cenderung tetap bertengkar karena masalah itu-itu aja, apa nggak sebaiknya beneran mengakhiri hubungan? Toh, solusi permasalahan nggak pernah dicapai dan polanya begitu-begitu terus..