© TvN
"Cemburu itu tanda cinta"
Kalimat di atas sangat sering terdengar diucapkan pada seseorang yang mengeluhkan sifat pencemburu dari pasangannya. Cemburu kerap diromantisir sebagai sesuatu yang manis. Padahal harus diakui, menghadapi pasangan yang sedang cemburu adalah hal yang menyebalkan, iya kan?
Selama ini penyebab rasa cemburu selalu terbatas pada ungkapan "cemburu pertanda cinta" sehingga kadang kita tak mencari tahu lebih apa motif di belakangnya.
Oleh karena itu, berikut ini telah Diadona rangkum beberapa penyebab munculnya rasa cemburu.
Perasaan cemburu rupanya muncul ketika seseorang merasa berada di posisi lebih rendah dari orang lainnya. Jika digambarkan dalam hubungan, pacarmu bisa saja cemburu karena kamu yang terlihat berteman dekat dengan seseorang yang punya sesuatu lebih dari dia.
Perasaan rendah diri ini bisa datang dari berbagai aspek, entah ekonomi, reputasi sosial, atau secara fisik. Jadi kalau pasanganmu tiba-tiba cemburu, coba cek deh apakah kamu sedang berteman dekat dengan seseorang yang kira-kira lebih dari pasangan dalam berbagai aspek yang terlihat secara kasat mata?
Sebagaimana banyak hal yang menjadi tak baik saat berada di kadar berlebih, rupanya hal demikian pun berlaku juga untuk perasaan cemburu. Dalam batas tertentu, rasa cemburu bisa berubah dan digolongkan sebagai obsesi.
Dilansir dari Power of Positivity, rasa cemburu bisa berubah menjadi sebuah obsesi saat seseorang selalu menuntut pasangan untuk melakukan sesuatu sesuai standarnya.
Misal, ketika seorang istri pulang lebih larut untuk urusan pekerjaan, kemudian suami merasa terganggu karena menurut standarnya, seorang istri harusnya datang lebih dulu dari suami. Perasaan gusar yang muncul dari standar yang dibuat sendiri seperti ini tergolong sebagai cemburu yang cenderung mengarah pada obsesi.
Pernah dicemburui pasangan karena kamu berselingkuh di dalam mimpinya? Atau dicemburui karena menurutnya kamu terlihat berbeda dari biasanya, meski kenyataannya tak terjadi apa-apa?
Cemburu bisa saja muncul karena beberapa hal. Dikutip dari Psychology Today, cemburu rupanya juga bisa muncul karena paranoia semata.
Paranoia adalah sebuah penyakit kejiwaan di mana penderitanya akan memikirkan hal aneh berdasarkan khayalan yang dianggap seakan nyata. Hal ini menjelaskan beberapa kecemburuan berdasarkan skenario khayalan, bukan kejadian nyata.
Memiliki rasa cemburu pada pasangan memang merupakan perasaan yang sangat wajar. Justru akan menimbulkan tanda tanya besar saat pasangan tak memiliki perasaan cemburu sama sekali.
Meski begitu, harus disadari juga jika di berbagai hubungan, cemburu bisa menjadi pemicu untuk berakhirnya sebuah hubungan. Tak hanya di fase pacaran, bahkan hingga di tahap pernikahan lho.
Kalau sudah begini, apakah cemburu masih merupakan pertanda cinta? Atau ada hal lain yang lebih dari itu?