© Freepik.com/user18003440
Honeymoon atau bulan madu memang kebanyakan diterapkan di negara-negara Barat, tapi belakangan masyarakat kita juga mengadopsi budaya ini. Bukannya sekedar ikut-ikutan biar terlihat keren, ternyata bulan madu bukan sekedar senang-senang lho.
Bulan madu seringkali dianggap nggak penting sih. Namun ternyata bulan madu memegang peranan penting untuk menjaga ikatan pernikahan. Dilansir dari iheartintelligence.com, pasangan yang memilih untuk bulan madu seusai pernikahan ternyata menurunkan risiko perceraian sebesar 41 persen, daripada mereka yang tidak berbulan madu.
Penelitian yang dilakukan oleh Andrew Francis-Tan dan Hugo M. Mialon di Emory University ini mengungkap bahwa bulan madu merupakan waktu jeda bagi pasangan usai melakukan persiapan pernikahan yang begitu rumit. Bulan madu yang dijalani usai melangsungkan pernikahan dianggap mampu menurunkan stres, meningkatkan ikatan, dan membantu menciptakan kenangan bahagia bersama pasangan.
Bulan madu menjadi momen intim berdua bersama pasangan yang bisa dimanfaatkan untuk menyatukan pikiran dan bergantung satu sama lain, sehingga kehidupan pernikahan bisa dijalani dengan kondisi fisik dan mental yang lebih positif.
Bulan madu yang seringkali diidentikkan dengan perjalanan liburan yang dikemas dengan mewah, rupanya masih dikaitkan dengan budaya lama. Secara populer, bulan madu dimulai pada malam pernikahan sampai beberapa hari kemudian, dengan tempat tujuan yang dinilai intim dengan kesan mahal.
Namun seiring perkembangan zaman, bulan madu tidak lagi diselenggarakan beberapa hari dan dalam kondisi yang mewah. Cukup dengan anggaran yang sesuai kondisi dompet dan destinasi yang nggak perlu jauh-jauh, kamu sudah bisa menjalani bulan muda lho!