© Rawpixel.com/teddy
Perkembangan teknologi memang banyak membantu kita dalam hal komunikasi, tapi ternyata bantuan ini nggak selamanya bersifat positif lho. Sebuah studi yang dilakukan di Brigham Young University mengungkap hal sebaliknya.
Sebanyak 276 pasangan dewasa menjadi responden dalam penelitian ini. Hasilnya, diketahui bahwa terlalu sering berkomunikasi lewat pesan teks justru berisiko membuat hubungan percintaan rentan hancur. Kok bisa gitu ya?
Dilansir dari huffpost.com, pasangan yang sering bertengkar, minta maaf dan membahas hal-hal serius hanya lewat chatting justru rentan mengalami hubungan yang tidak bahagia. Bukannya tanpa sebab, alasan ini rupanya diperkuat dengan jarangnya pertemuan yang intens dan menghindarnya pasangan dari momen bicara empat mata.
82 persen pasangan mengaku mengirimkan pesan beberapa kali dalam sehari pada pasangannya. Hasilnya tidak buruk, ungkapan kasih sayang yang diutarakan benar-benar meningkatkan hubungan mereka.
Dalam sebuah pernyataan, peneliti dari Brigham Young University mengungkapkan bahwa teknologi memang berperan penting untuk pembentukan hubungan. Namun cara chatting lah yang memiliki efek berbeda pada hubungan. Jarangnya pasangan bertatap muka, seringkali juga memicu kekecewaan dalam sebuah hubungan.
Lebih lanjut penelitian lain mengungkapkan, teknologi memang bisa diandalkan untuk meningkatkan hubungan dengan pasangan. Namun yang perlu diperhatikan yakni keseimbangan. Chatting memang perlu, tapi komunikasi dengan tatap muka lebih penting lagi.
Bagaimana menurutmu? Apa chatting benar-benar berbahaya bagi hubungan?