© Shutterstock.com/Nuamfolio
Sebelum menjalin hubungan, tentunya kamu membuat daftar kriteria pasangan yang seperti kamu inginkan. Sehingga, kamu benar-benar selektif dan nggak asal pilih.
Tapi, seperti yang kamu ketahui tidak ada yang namanya manusia sempurna di dunia ini, namun semua itu tergantung pribadi masing-masing dalam menyikapi kekurangan tersebut.
Kamu boleh meminta pasangan untuk memperbaiki diri, namun kekurangan itu tidak akan sepenuhnya hilang. Ada kalanya kamu harus menyiapkan taktik dan mau bertoleransi. Sebab kamu sendiri juga memiliki batasan dan kapasitas diri, bukan?
Maka dari itulah, kamu harus menentukan dari sekarang kekurangan pasangan seperti apa yang dapat kamu terima dan atasi? Berikut ini adalah beberapa kekurangan pasangan yang wajar untuk ditoleransi dan yang patut kamu hindari jauh-jauh.
Semua orang punya masa lalu buruk, kok. Kalau kamu mengharapkan pasangan yang sepanjang hidupnya hanya berlaku baik, kamu akan menjomblo selamanya. Lagipula, pengalaman buruk atau kesalahanlah yang membentuk seseorang menjadi bijak dan dewasa.
Selama si dia sudah move on dan tidak terpaku lagi pada masa lalunya, kenapa kamu harus mempermasalahkannya?
Kamu boleh menerima pasangan dengan trauma atau masa lalu kelam, tetapi kamu tidak boleh membiarkan dia menyakitimu dengan trauma yang dia miliki sebagai alasan.
Kalau dia merasa berhak bersikap abusive, cemburuan, dan posesif terhadapmu, sudah jadi kewajibanmu untuk mengakhiri hubungan dan meninggalkan dia. Masa lalu dia bukanlah masalahmu, jangan sampai kamu kena getahnya!
Tahu tidak, orang cerdas dan peka biasanya pernah atau sedang mengalami masalah mental seperti depresi atau gangguan cemas dalam satu titik hidupnya. Kalau kamu mencari pasangan yang tidak pernah mengalami gangguan tersebut, berarti kamu akan mendapatkan pasangan yang tidak sensitif atau anti-sosial.
Perlu dicatat, masalah mental bukanlah aib yang semestinya kamu hindari jauh-jauh.
Kalau pasanganmu mengalami depresi, gangguan cemas, stres, trauma, dan lain sebagainya, dia wajib berkonsultasi ke ahli atau paling tidak, membuka dirinya padamu atau orang terdekat untuk berbagi.
Sebab tidak ada gunanya tenggelam terlalu lama dalam kesedihan ketimbang berusaha memperbaiki diri sendiri, karena asangan akan meracuni hubungan apabila dia tidak segera meminta bantuan.
Namanya juga hidup, kita tidak pernah tahu kapan kita akan sukses dan menemui kegagalan. Semua orang tentunya tertarik pada pasangan yang karirnya sukses.
Namun, apabila pasanganmu belum meraih kesuksesan tersebut, alangkah baiknya kamu mau mendukung pasangan dan mendorong dia untuk menggapai kesuksesannya.
Lain ceritanya dengan pekerjaan yang belum stabil. Kalau pasanganmu tidak punya cita-cita, ambisi, atau passion terhadap sesuatu, tinggalkan saja! Untuk apa kamu berpasangan dengan pemalas yang tidak punya tujuan hidup jelas?
Ingat, pasangan yang tidak punya ambisi hidup akan sangat membosankan buatmu yang pekerja keras. Jadi, daripada buang-buang waktu mending cari yang lain aja deh.
Meski cemburu yang berlebihan tidak sehat buat hubungan, tetapi tidak ada satu pun yang bisa menghindari monster ini.
Sebab cemburu adalah hal yang sangat wajar, selama kamu dan pasangan bisa mengatasinya dengan sehat. Bahkan sangat wajar kalau pasangan takut kehilangan kamu, karena dia mencintaimu, kok.
Pasangan boleh cemburu, tetapi dia tidak boleh menyakiti kamu. Abaikan dan tinggalkan pasangan kalau kecemburuannya mengekangmu dan menjatuhkanmu!
Sebab, kamu berhak menuntut pasangan untuk mengekspresikan kecemburuannya dengan cara lebih sehat. Kalau kamu menyayangi diri sendiri, kamu tidak akan membiarkan masalah pribadi pasangan mengganggu hidupmu.
Nah, itulah deretan alasan yang harus kamu sampaikan saat pasanganmu menuntuk kesempurnaan dalam hubungan, dan pastikan doi tidak terbawa suasana dengan mengungkit setiap masalah yang kamu alami.