© Freepik.com/pressfoto
Banyak orang ingin dirinya menjadi pasangan idaman, tapi mereka tidak sadar bahwa untuk menjadi idaman jalannya cukup sulit. Kesan baik dari lawan jenis pun juga harus didapatkan dari komitmen dan kualitas yang spesial.
Mulai dari kepribadian, cara berpikir, sikap dan perkataan, serta pembawaan diri yang membuat pasangannya nyaman. Nggak ada kata terlambat dalam memantaskan diri. Setidaknya tanamkan lima hal ini pada dirimu jika ingin menjadi pasangan idaman.
Pendengar yang baik adalah salah satu dasar untuk dipenuhi sebagai pasangan idaman. Hal ini kelihatannya sepele, tapi nyatanya tidak semua orang bisa melakukan dan memilikinya.
Karena logikanya, semua orang tentu tidak hanya menginginkan sosok pasangan untuk status pacar saja, tapi juga menjadi teman ceritanya dalam berbagai keadaan. Tidak hanya sekadar mendengarkan, tapi juga dapat menyimak dengan seksama agar dia bisa lega selesai bercerita.
Seseorang disebut sebagai pasangan idaman pasti nggak sembarangan, dan salah satu alasannya adalah bisa menjadi partner bicara yang baik. Mau itu membicarakan topik yang santai atau bahkan serius, kamu bisa membuat lawan bicaramu merasa nyaman.
Kalau kamu bisa jadi partner ngobrol yang nyaman, otomatis dia bisa menjadi pasangan idaman yang terbuka dan cocok untuk deep talk.
Kualitas diri lainnya yang harus dimiliki kalau mau jadi pasangan idaman ialah cukup jalani hidupmu dengan apa adanya, dan memegang teguh prinsip-prinsip hidupmu. Karena seseorang yang punya prinsip dan tujuan hidup sendiri itu sangat memesona di mata lawan jenis.
Kamu nggak perlu memaksakan diri tampil sempurna untuk menjadi sosok idaman, karena dengan keteguhanmu dalam memegang prinsip saja sudah menunjukkan bahwa kamu punya pendirian.
Banyak orang mungkin tidak menyadari ini, tapi rata-rata orang yang menyandang gelar pasangan idaman adalah mereka yang tahu bagaimana memperlakukan lawan jenis dengan baik. Mau itu perempuan atau laki-laki, bersikap gentle pada lawan jenis merupakan suatu hal yang istimewa.
Maksudnya gentle di sini bukan memanjakan atau melayani, tapi tahu bagaimana memposisikan diri di berbagai situasi.