© Shutterstock.com/Halfbottle
Sakit hati rasanya bisa sampai berhari, bahkan ada yang bertahun-tahun. Maka dari itu, tidak heran jika seseorang yang hatinya disakiti bisa menyimpan dendam.
Salah satu hal yang menimbulkan sakit hati adalah diputus pacar. Banyak dari kalian pastinya merasa sakit hati jika diputusi oleh pacar, apalagi tanpa sebab yang jelas.
karena sakit hati inilah, kalian dendam dan bertekad untuk membuat mantan menyesal. Tapi, apa hal seperti ini perlu?
Dikutip dari Limone, timbulnya dendam setelah putus merupakan hal yang wajar terjadi. Dendam ini muncul karena perasaan yang tidak bisa menerima keputusan secara sepihak.
" Setiap perasaan yang hadir dalam diri kita adalah hal yang normal dan wajar sekali, terutama ketika mantan pasangan melakukan hal yang menyakiti kita, baik secara fisik, verbal, emosional, dan atau yang lain," ucap Ellyana Dwi Farisandy, M.Psi., seorang psikolog.
Jika kamu merasa sulit untuk menerima keputusan tersebut, maka hal itu wajar dan bukan salahmu. Kamu berhak untuk untuk pelan-pelan memikirkannya berulang kali.
" Jika rasanya masih sulit untuk memaafkan dan mengikhlaskan, it’s okay. You can take your time. Memaafkan adalah sebuah proses, dan kita tidak perlu terburu-buru untuk itu,” lanjutnya.
Ketika diputusi secara sepihak, pastinya kamu ingin membuktikan kepada mantan bahwa mereka telah menyesal telah putus denganmu. Nyatanya, hal tersebut tidak berguna dan hanya buang-buang energi saja. Lebih baik waktu tersebut kamu gunakan untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi.
" Pertanyaannya, untuk apa? Mantan pasangan tidak lagi memiliki ruang di hati kita saat ini. Dibandingkan fokus untuk membuat mantan pasangan menyesal, akan lebih baik jika kita fokus untuk berproses menjadi versi terbaik bagi diri kita sendiri," Saran Ellyana.
" Bukan untuk mantan pasangan, tapi untuk diri kita sendiri. Kenapa? Karena ketika motif kita untuk membuat mantan pasangan menyesal, kita tidak lagi genuine untuk melakukan sesuatu—pun melakukan perubahan di diri kita. Terlebih, kita yang akan kecewa dan terluka ketika mantan sebenarnya tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada diri kita saat ini,” lanjutnya.
Memang, membuat mantan menyesal karena telah memutskan hubungan dengan kita memberikan kepuasan tersendiri. Namun, apakah hal tersebut perlu dan penting untuk dilakukan?
" Saya rasa tidak. Jadi, saya rasa kita perlu untuk menemukan kebahagiaan sendiri. Bukan dengan cara menjatuhkan pun melukai seseorang. Tapi dengan menyadari bahwa dia bukan yang terbaik untuk kita dan dia tidak punya kekuatan lagi untuk melukai kita. Kita bisa lebih fokus dengan diri kita, meng-upgrade diri, mengapresiasi hal-hal yang kita punya saat ini, pun melakukan hal yang menyenangkan dan memberi makna pada diri kita," ucap Ellyana.
Siapa nih Diazen yang masih dendam kesumat dengan mantan? Udah deh, cari kegiatan lain aja yang lebih berguna.