Kamu yang Putus, Orangtua yang Patah Hati

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 3 Januari 2020 11:25
Kamu yang Putus, Orangtua yang Patah Hati
Ketika hubungan sudah sampai ke ranah keluarga, hal seperti ini sering terjadi. Apa penyebabnya dan bagaimana sebaiknya kamu bersikap?

Memulihkan hati sendiri waktu mengalami putus cinta saja sudah sulit, belum kalau bertambah dengan kekecewaan yang datang dari orangtua. Terlebih untuk sebuah hubungan yang sudah berlangsung lama di mana kedua keluarga sudah saling kenal. Orientasi orangtua pasti sudah ke arah hubungan yang lebih serius sehingga wajar kalau mereka ikut patah hati waktu hubunganmu berakhir.

Menurut Dr. Joshua Klapow, Ph.D., seorang psikolog klinis, adalah hal yang wajar untuk orangtua turut bersedih atas putus cintanya sang anak. "Rasa sedih yang mereka rasakan muncul karena rasa suportifnya terhadap hubunganmu. Mereka juga sudah menganggap pasanganmu sebagai bagian keluarga sehingga ketika kalian putus, kesedihan mereka seperti sedihnya saat kehilangan anggota keluarga," ujar Dr. Klapow pada Elite Daily (16/12).

1 dari 3 halaman

Marah adalah wajar

Selain sedih, ekspresi marah juga umum dikeluarkan oleh orangtua waktu mengetahui bahwa hubungan anaknya berakhir. " Reaksi orangtua bergantung pada seberapa merasa dekat mereka dengan pasangan anaknya. Sedih dan marahnya adalah bentuk dari perasaan dekat tersebut," terang Dr. Klapow.

2 dari 3 halaman

Kamu yang paling paham kondisimu

Meskipun begitu, reaksi orangtua seharusnya nggak jadi alasannmu untuk bergerak maju. Kamu terlebih dahulu harus memahami bahwa bagaimanapun orangtuamu selalu ada di pihakmu. Walaupun outputnya kamu rasa nggak menyenangkan, sebenarnya itu hanyalah reaksi kekecewaan sesaat yang wajar saja terjadi.

Aneh memang harus berusaha menenangkan orangtua ketika kamulah yang sebenarnya merasakan langsung putus cinta. Namun hal itu tetap harus kamu lakukan. Bantu orangtuamu memahami tentang alasanmu memilih untuk meninggalkan hubungan tersebut. Biarkan orangtuamu menyampaikan opininya, lalu jelaskan pula bahwa keputsanmu sudah final.

Orangtuamu bebas memberi masukan, tapi kamu juga wajib menyampaikan kondisinya dari sudut pandangmu sejujur mungkin. Bicara jujur adalah cara paling efektif untuk membantumu melewati masa-masa sulit seperti itu.

" Kesedihan orangtua sebenarnya hadir sebagai cermin kesedihanmu. Untuk membantu agar mereka nggak jadi terlalu sedih, bahkan lebih sedih dari kamu, jelaskan bahwa setelah keputusanmu ini kamu akan lebih bahagia. Pada akhirnya kebahagiaanmu lah yang mereka inginkan sebagai orangtua," lanjut Dr. Klapow.

3 dari 3 halaman

Ilustrasi ibu menasihati anak remaja perempuan

Bagaimanapun juga, hubungan romantik adalah hal yang sifatnya personal. Orangtua hadir sebagai pembimbing, namun semua keputusan kamu yang menentukan. Orangtua akan selalu sadar bahwa yang menjalani hubungan adalah kamu, bukan mereka. Tugasmu adalah memastikan bahwa kamu tetap hormat dalam menyampaikan poin-poinmu.

Beri Komentar