©shutterstock.com/MDV Edwards
‘Duh, gini nih, nggak enak ya situationship. Nggak ada kejelasan!’
Kamu pasti sering mendengar kata-kata asing yang sering diucapkan oleh kaum Gen Z tentang hubungan saat ngobrol sama temen atau scrolling sosial media. Beberapa dari kata-kata tersebut bisa diartikan, tapi ada juga yang memiliki makna berbeda dengan aslinya.
Yup, kaum Gen Z memang punya banyak hal menarik, salah satunya adalah kebiasaan mereka membuat istilah baru yang unik. Kebanyakan istilah tersebut memang berasal dari bahasa Inggris atau perpaduan dengan bahasa Indonesia. Kadang dengan mendengar atau membacanya saja, kamu mungkin sudah tau apa artinya.
Tapi biar lebih mengerti dan tak salah paham, berikut ini kamus relationship kaum Gen Z.
Mengacu pada rasa takut dalam mempertahankan ikatan dengan orang lain. Rasa takut ini juga bisa sangat beragam loh, mulai dari takut nggak dianggap, takut dia lebih nyaman sama temen tongkrongannya, sampai takut ditinggal pasangan. ADa emapt jenis attachment style, kamu yang mana?
Awalnya dipakai untuk mendefinisikan kebiasaan seseorang yang membosankan, saat ini kata ‘beige flag’ diartikan sebagai perilaku unik pasangan yang nggak baik tapi nggak buruk.
Biasanya ‘beige flag’ dikenali sebagai karakter atau tingkah nggak lazim dari pasangan yang membuat kamu mempertimbangkan pasangan kamu. Lucu ya, Diazens!
Bisa dibilang, dalam kamus relationship kaum Gen Z, benching artinya kamu hanya dijadikan sebagai cadangan, bukan prioritas. Biasanya seseorang melakukan benching ke kamu dengan tetap menjaga kamu tetap ada di sekitar dia padahal dia juga membuka peluang buat orang lain. Nah kalau sama orang lain gagal, maka dia bakalan balik lagi ke kamu. Ih!
Dia nggak berhenti mengirim pesan menggoda tapi ya udah gitu doang, nggak ada kelanjutannya! Nah, itu yang dinamakan dengan breadcrumbing. Ini ibaratnya meninggalkan jejak remah roti, di mana remah roti itu kita ibaratkan dengan minat romantis.
Perhatian yang diberikan ini cuman perhatian kecil dari jauh misalnya sedikti perhatian sana-sini, DM atau like instagram.
Dalam breadcrumbing tuh mereka cuman flirting doang tanpa ketertarikan untuk hubungan.
Dalam kamus relationship kaum Gen Z, catfishing merujuk pada cara seseorang membuat identitas palsu untuk memikat calon pasangan mereka. Contohnya nih menggunakan foto profil palsu di aplikasi dating untuk memikat lawan jenis.
Kamu adalah tipe pasangan yang manja? Kata ini mungkin mendeskripsikan diri kamu. Clingy merujuk pada sifat seseorang yang manja dan bergantung pada pasangan. Beberapa orang menganggap sifat ini negatif, namun beberapa lainnya menyukai sifat clingy dari pasangan.
Merujuk pada penjelasan, penyelesaian, dan penutupan, closure adalah tahap memahami sebuah akhir dari hubungan. Saat sebuah hubungan berakhir, kamu tentu menginginkan alasan yang cukup membuat kamu puas.
Namun, ketika kamu nggak menemukan alasan tersebut dari pasangan, kamu akan mencari closure dari kalimat-kalimat atau perilakunya beberapa saat sebelum hubungan kalian berakhir.
Diartikan sebagai permasalahan komitmen, commitment issue berarti seseorang yang belum siap untuk memulai hubungan serius atau komitmen dengan orang lain. Biasanya, ini terjadi karena kesalahan di hubungan sebelumnya yang menyebabkan kesedihan dan trauma yang berkelanjutan.
Nah, itu dia beberapa kata dari kamus relationship ala Gen Z yang mungkin belum kamu ketahui. Setelah mengenal kata-kata tersebut, kamu mau pakai yang mana nih, Diazens?
Sesuai dengan artinya, ‘dry texter’ merujuk pada seseorang dengan kemampuan membalas pesan yang kurang baik dan cenderung ngebosenin. Si dry texter biasanya membalas pesan dengan singkat dan nggak mencari topik obrolan di chat.
Istilah dating datu ini kayaknya merupakan singkatan dari kata 'exploring' dan 'dating' kali ya! Dilansir dari Cosmopolitan, exploridating merujuk pada tindakan di mana kamu mencoba buat ngedate sama beberapa orang yang sebenernya nggak masuk dalam kriteriamu.
Biar apa nih? Kelakuan ini bakalan membawa sedikit esensi spontan dalam kehidupan percintaan kamu dan menyadari kecocokan dengan seseorang yang nggak pernah kamu duga sebelumnya.
Salah satu bentuk manipulasi perasaan pasangan, gaslighting terjadi saat salah satu pihak mencoba meragukan atau memutar balik fakta dan persepsi pihak lain. Ini dilakukan agar seseorang terhindar dari kesalahan dengan membuat pasangannya merasa bersalah dan tidak yakin dengan pandangannya. Jahat banget!
Gebetan kamu ninggalin kamu gitu aja tanpa penjelasan? Fix kamu dighosting, Diazens. Kata ini menggambarkan praktik meninggalkan satu pihak tanpa kejelasan. Ghosting seringkali dilakukan untuk menghindari atau lari dari masalah karena malas memberikan penjelasan.
Berasal dari kata ‘guilt’, guilty berarti merasa bersalah terhadap sesuatu. Dalam sebuah hubungan, ada kalanya kita marah terhadap pasangan karena salah paham. Disanalah kamu menggunakan kata guilty untuk mengungkapkan perasaan kamu.
Berbeda dengan soft launching, hard launch adalah saat dimana kamu mengenalkan pasangan ke sosial media secara eksplisit. Jadi intinya nih dalam hard launching ini, nggak ada misteri tentang hubungan kalian karena dapat dilihat dengan jelas di media sosial.
Kamus relationship Gen Z mendefinisikan hubungan kasual sebagai hubungan emosional atau seksual yang santai dan nggak serius, di mana dua orang sering menghabiskan waktu bersama layaknya orang pacaran tapi nggak menuntut atau mengharapkan komitmen yang formal. Beberapa orang kerap menyebut hubungan seperti itu dengan nama lain, yakni HTS (Hubungan Tanpa Status)
Hubungan platonic digambarkan sebagai hubungan atau persahabatan yang intim dan penuh kasih sayang tanpa melibatkan ketertarikan atau interaksi fisik, emosional, romantis dan seksual.
Berasal dari kata ‘jealous’, jelly memiliki arti yang sama, yakni cemburu. Digunakan untuk mengungkapkan perasaan iri dan cemburu terhadap sesuatu dalam suatu hubungan atau situasi.
Sebenernya sih limerence bukan istilah dating masa kini. Istilah limerence pertama kali diciptakan oleh psikolog Dorothy Tenov pada tahun 1970-an ketika dia melakukan serangkaian wawancara dan memperhatikan bahwa pengalaman cinta beberapa orang sangat intens.
Limerence sendiri diartikan sebagai kerinduan atau obsesi yang kuat terhadap orang lain walaupun mereka nggak membalas sepenuhnya. Mereka yang perasaan limerence ini sampai kesulitan memikirkan hal lain selain orang yang dia sukai, dan sebagai akibatnya mengabaikan kehidupan sosial, pekerjaan, dan tanggung jawab lainnya.
Situasi orbiting ini dijamin pernah terjadi di sekitarmu nih, di mana sebenernya si pelaku nggak terlalu suka dengan sasarannya, tapi menjaga dia agar tetap dekat dan nggak mau kehilangan.
Kita sering menyebutnya dengan 'tak mau kehilangan fans' lah. Dia tahu bahwa si target suka sama dia dan dia nggak punya perasaan serupa, tapi masih memberikan perhatian-perhatian kecil untuk menjaga sasarannya biar dia nggak kemana-mana.
Seperti namanya, microcheating adalah tindakan kecil yang menunjukkan ketertarikan di luar pasangan. Pelaku microcheating membuat pasangannya mempertanyakan komitmen emosional dan fisiknya terhadap hubungan yang sedang dijalani.
Salah satu tindakan microcheating adalah seperti mengirim pesan teks secara teratur atau menyukai postingan seseorang yang dianggap menarik.
Karena tindakan microcheating ini bukan bentuk perselingkuhan terang-terangan, pasangan resminya akan sulit menghadapi kondisi ini.
Nah kalau reverse catfishing justru sebaliknya nih di mana seseorang menggunakan foto yang tidak menarik di aplikasi dating. Lho, kok gitu? Yup, soalnya mereka nggak mau orang lain menilainya cuman dari penampilannya doang, gitu.
Berasal dari kata ‘situation’ dan ‘relationship’, situationship juga memiliki arti yang kurang lebih sama. Kata ini merujuk pada suatu hubungan yang ambigu dan hanya bekerja di situasi tertentu aja, Diazens.
Misalnya, saat kamu dan dia sama-sama kesepian, kalian akan mencari satu sama lain. Namun, kalian tidak memiliki komitmen dan akan berakhir begitu saja setelah menemukan dunia masing-masing.
‘No face, no case’, soft launch merupakan saat dimana kamu mengenalkan pasangan ke sosial media tanpa memperlihatkan wajah atau memberi tahu namanya. Ini adalah perkenalan misterius yang menyatakan bahwa kamu udah punya gebetan nih, Diazens!
Ikatan emosional yang kuat antar pasangan, soul tie digunakan untuk mendeskripsikan hubungan yang mendalam. Mirip-mirip soulmate gitu, deh.
Salah satu kata yang populer di kalangan Gen Z, love bombing diartikan sebagai sebuah strategi atau taktik yang digunakan seseorang dalam memberikan perhatian, kata-kata manis, pujian, dan kasih sayang secara berlebih hanya di awal hubungan cuma untuk menarik perhatian. Biasanya, setelah jadian, semua akan berubah drastis!
Nah, itu dia beberapa kata dari kamus relationship ala Gen Z yang mungkin belum kamu ketahui. Setelah mengenal kata-kata tersebut, kamu mau pakai yang mana nih, Diazens?
Penulis : Fishella W