© Freepik.com/drobotdean
Masalah percintaan memang nggak ada habisnya buat dikulik. Ada yang jomblo bertahun-tahun, ada yang terjebak toxic relationship, ada yang gagal move on, tapi banyak juga yang berhasil menjalin hubungan kok.
Meski ada beberapa pihak yang sudah berhasil menjalani hubungan, tapi tetap aja ada lika-liku yang perlu dihadapi. Salah satunya yakni ketika salah satu pihak menuntut 'kesempurnaan' sang pasangan.
Aneh banget nggak sih? Udah tau manusia nggak ada yang sempurna, hubungan pun nggak bisa berjalan sempurna, tapi masih ada aja pihak-pihak yang menuntut pasangannya harus ini itu.
Mengutip dari iheartintelligence.com, seseorang yang menuntut kesempurnaan dari pasangannya biasanya sudah punya patokan mengenai hubungan ideal. Nah, begitu mereka menemukan sosok yang tepat sebagai pasangan, mereka cenderung berusaha untuk menerapkan hubungan ideal yang diidam-idamkannya.
Hubungan yang sehat memang ditandai dengan pasangan yang saling mendukung untuk bertumbuh ke arah yang lebih baik. Tapi jika salah satu pihak terlalu memaksa dan menuntut ini itu, maka sebenarnya ia sudah terhitung egois.
Jika kita mencintai pasangan, maka kita harus menyadari bahwa ketidaksempurnaan itu nyata. Dan agar hubungan tetap berjalan dengan baik, maka diperlukan integritas, empati dan kecerdasan emosional yang tinggi dari kedua belah pihak.
Saat memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, sudah selayaknya kita menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Jangan menuntut dia untuk berubah hanya demi kamu.
Biarkan dia berubah jika memang sudah sadar dan siap melakukannya, yang perlu kamu lakukan sebagai pasangan yakni dengan terus mendukungnya. Dan perlu diingat, bukan hanya dia yang perlu berubah menjadi pribadi yang lebih baik, kamu pun juga harus demikian.
