Kelamaan Jomblo Bikin Kamu 'Singleton Gen', Emang Itu Apa sih?

Reporter : Novi Hardita Larasati
Rabu, 26 Februari 2020 10:00
Kelamaan Jomblo Bikin Kamu 'Singleton Gen', Emang Itu Apa sih?
Ternyata jomblo bukan pilihan, bisa jadi kamu memiliki gen ini..

"Cantik-cantik kok jomblo sih"
"Pingin punya pacar yaa? Kasihan jadi obat nyamuk"
Candaan yang selalu ditunjukkan kepada perempuan yang tidak memiliki kekasih, pasti kamu termasuk ya? Menjadi jomblo memang ada sisi baiknya dan sisi buruknya.

Bagaimana tidak, saat kita sedang berkumpul dengan teman-teman, ternyata semua membawa pasangan dan kamu hanya melihat kemesraan yang sedang di pamerkan oleh mereka, pasti dalam hati ingin berteriak "Aku juga pengen punya pacar keleus!".

Tapi ternyata, menurut sejumlah ilmuwan di Beijing mengatakan bahwa mengapa ada beberapa orang yang lama melajang bisa jadi dikarenakan ada kesalahan pada DNA dan gen, lho.

1 dari 2 halaman

Gen jomblo ini diketahui berperan dalam menurunkan produksi hormon serotonin. Serotonin lazim disebut sebagai hormon kebahagiaan, yang menimbulkan perasaan bahagia, suka cita, dan senang.

Ilustrasi perempuan sendiri

Selanjutnya, melansir dari Daily Mail studi yang dilakukan oleh para peneliti di Uiversitas Beijing ini menguji sampel rambut dari hampir 600 mahasiswa Tiongkok untuk melihat gen 5-HTA1. Mereka menemukan, orang-orang dengan versi gen " G" cenderung berstatus lajang, dan 60 persen di antara mereka sedang tidak terlibat hubungan cinta dalam bentuk apapun.

Sehingga dapat disimpulkan mereka pada kelompok ini diketahui memiliki kesulitan dalam mempertahankan hubungan, padahal biasanya penampilan fisik dari orang-orang yang jomblo terbilang sangat menarik yang nggak jauh beda dengan mereka yang memiliki pasangan.

2 dari 2 halaman

Ilustrasi Perempuan Menyendiri

Kemudian, 50 persen mahasiswa lainnya diketahui memiliki versi gen “ C” yang mengakibatkan mereka sulit membuka hati untuk dekat dengan orang lain. Selain itu, mereka yang tergabung dalam kelompok ini rentan merasa kesepian dan depresi!

Namun, ahli lainnya masih memperdebatkan hal tersebut dan mempertanyakan pentingnya gen, karena manusia biasanya dapat mengatasi pengaruh DNA, untuk membuat suatu hubungan terus berjalan langgeng dan berakhir bahagia.

Bagi kamu yang memiliki gen jomblo, tidak usah takut. Pakar komunikasi dan hubungan dari AS, Dr Pam Spurr, mengatakan gen jomblo sejatinya bisa dibuat tidak berkembang, dan kita sendirilah yang mengaturnya.

Nah menurutmu gimana nih mblo, mengenai 'Singleton Gen' yang dialami oleh jomblowan dan jomblowati seperti kamu?

Beri Komentar