© Shutterstock.com/g/pandorastudio
Bicara soal hubungan, pasti nggak selamanya isi senang-senang terus. Ada kalanya pasangan akan diperhadapkan pada permasalahan yang bisa membuat mereka bertikai dan berselisih paham.
Kondisi semacam ini sebenarnya terbilang cukup wajar. Tapi ternyata, jika muncul kritikan-kritikan pedas yang seolah nggak ada habisnya, maka sudah lain cerita dong.
Kritik pada pasangan itu memang penting, karena kamu dan pasanganperlu mendiskusikan banyak hal menyangkut hubungan kalian. Tapi penyampaian kritik inilah yang bisa berpengaruh pada keharmonisan hubungan.
John Gottman, seorang ahli hubungan menyatakan, kebiasaan mengkritik yang terlalu sering ternyata menjadi salah satu alasan utama terjadinya perceraian. Senada dengan hal tersebut, Zach Brittle, ahli terapi hubungan menunjukkan kritikan yang buruk ditandai saat seseorang mengekspresikan keburukan karakter pasangan, bukannya fokus pada permasalahan yang sedang terjadi.
Yang harus dipahami, keluhan dan kritikan itu beda loh cara penyampaiannya. Saat kritik itu difokuskan pada permasalahan yang terjadi, kamu dan pasangan bisa saling mencari jalan keluar, bukannya malah menyalahkan satu sama lain.
Lagipula, tanpa disadari kebiasaan mengkritik itu akan muncul manakala salah satu pihak merasa lelah, frustasi, bahkan stres. Kritik yang demikianlah yang justru mengancam keharmonisan hubungan.
Pihak yang terlalu sering menerima kritik pun akan mulai tidak percaya diri, hubungan jadi tidak lagi intim karena salah satu pihak seolah lebih superior, komunikasi tidak lagi efektif, bahkan bisa mengarah pada timbulnya kekerasan secara verbal.
Jika memang ada sesuatu yang mengganjal, cobalah untuk mengkomunikasikannya dengan cara yang lebih baik. Diskusi-diskusi ringan akan memberi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk bisa lebih memahami satu sama lain.
