© Shutterstock.com/g/ageevphoto
Cinta tak pandang bulu. Bisa jadi, awalnya kamu nolak dan bilang kalau gak suka, eh malah jadi kepincut deh dengan segala perhatian kecio yang dia berikan. Bahkan, kamu udah gak lagi masalah fisik, tapi kamu luluh dengan segala sikap baik yang ada dalam dirinya.
Nah, dalam hubungan ini pasti kamu juga tahu akan istilah hasrat dan cinta. Terlebih, itu adalah hubungan yang terbilang masih baru. Lalu, apa sih beda keduanya?
Melansir dari Beritagar pada Sabtu (9/1/2021), Judith Orloff, M.D bilang, hasrat didasari oleh ketertarikan fisik semata. Dan fantasi seseorang seringkali lenyap saat jati diri pasangan yang sebenarnya terkuak. Sialnya, kita baru bisa melihat seperti apa pasangan kita sebenarnya setelah sudah lama berhubungan. Dari sifat dan sikapnya, itu pun bukan jaminan.
Hasrat akan tampak jika kamu hanya merasakan pada penampilan dan fisik, terus melakukan kontak fisik dan sama sekali tak tertarik pada percakapan yang mendalam. Kamu hanya menjaga hubungan dalam level merawat fantasi, bukan berdiskusi tentang perasaan. Ibaratanya, kamu hanyalah sebatas kekasih, bukan lah merangkap sebagai teman atau sosok yang dipercaya.
Berbeda halnya kalau kamu dan dia punya ikatana cinta mendalam dan tulus. Bawaannya hanya mau neghabiskan waktu bersama bukan untuk sekedar bermesraan. Bahkan, kamu dan pasangan bisa bertukar percakapan dan ngobrolin sesuatu yang disuka dan tidak selama berjam-jam. Saling mendengar, memotivasi, dan saling memberikan kekuatan satu sama lain demi kehidupan yang lebih baik. Bahkan, kamu dan asanagn sudah tak segan untuk emngenalkan orang terdekat satu sama lain seperti sahabat dan keluarga.
Lalu, bagaimana dengan hasrat dan cinta itu sendiri?
Psikolog dan penulis asal Belgia yang sudah lebih dari 20 tahun jadi terapis rumah tangga dan pasangan, Esther Perel, menjelaskan kalau dalam hubungan, manusia cenderung ingin keamanan, sekaligus petualangan, ingin stabilitas sekaligus ingin mencoba hal-hal baru. ingin familiarity sekaligus misteri, serta ingin hasrat (desire), sekaligus cinta (love).
Hal-hal yang disebutkan pertama adalah sifat-sifat dari rasa cinta (love) yaitu stabil, aman, familiar, saling merawat dan memiliki. Yang kedua adalah sifat keinginan (desire); misterius, penuh kebaruan dan petualangan, excitement, dan nggak memiliki.
Desire biasanya muncul di awal hubungan, dan bakalan memudar seiring berjalannya waktu. Pasangan akan semakin muncul sebagai sosok yang 'biasa' hadir dalam hidup kita. Umumnya, di sini nih, rasa bosan pada pasangan mulai muncul.
Merasa tertarik dengan pasangan justru ketika pasangan mereka sedang berada jauh, ketika lama nggak bertemu, atau ketika pasangannya lagi asik mengerjakan hal-hal yang dia senangi. Soalnya, pada posisi itu, kita melihat pasangan sebagai sosok yang familiar, tapi juga punya jarak dan ruang pribadi. Hal inilah kita bisa belajar untuk mengelola hasrat dan melihat cinta apakah benar-benar bekerja.
Masing-masing pasangan harus bisa menoleransi dan menghargai ruang pribadi pasangannya. Nggak semua hal harus diketahui dan dilakukan bersama-sama. Oleh sebab itu, inilah yang disebut dengan hasrat dan cinta yang pas.
Agar bisa bertahan lama, intinya bukan pada berusaha mencari-cari kesamaan, tapi untuk mengenal segala seluk beluk pasangan dan berupaya bikin kesepakatan bagaimana masing-masing pihak. Semoga membantu ya!