© Yosari.com
Mitos bahwa warna ungu berkaitan dengan janda rupanya telah mengakar sejak zaman leluhur. Di Rusia, biasanya seorang perempuan yang berkabung dengan kematian suaminya akan mengenakan pakaian hitam selama berbulan-bulan, selanjutnya ia akan beralih pada pakaian ungu. Rupanya, kebiasaan ini yang selanjutnya memicu mitos mengenai keterkaitan antara warna ungu dengan status janda.
Memang mitos yang satu ini telah banyak berkembang di masyarakat, tapi rupanya kaum millennial nggak terlalu ambil pusing dengan mitos yang satu ini. Tapi ternyata, peristiwa yang terjadi di Rusia bukanlah satu-satunya alasan mengapa warna ungu selalu dikaitkan dengan janda.
Dilansir dari Geek Tips, orang Slovenia ternyata mempunyai mitos yang hampir serupa. Pengantin perempuan yang memakai warna ungu sebagai gaun pernikahannya, dipercaya nggak akan bahagia dan langgeng dalam pernikahannya.
Bahkan kalau mereka melengkapi gaun ungu dengan aksesori berwarna perak, katanya hal itu akan mendatangkan penyakit dan penderitaan di masa depan. Ah masa sih?
Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa warna ungu yang identik dengan luka memar, bisa membayangkan pada kemungkinan terjadinya KDRT lho. Hal ini menjadi pertanda buruk, sekaligus mengungkapkan mitos bahwa sang pengantin bisa saja kehilangan suaminya.
Tapi ternyata warna ungu nggak selamanya negatif kok. Lilac, warna turunan dari ungu justru dianggap bagus untuk perempuan, sekaligus menunjukkan kreatifitas. Bahkan warna ungu muda ini dipercaya bisa memberikan kegembiraan sekaligus mengungkap potensi yang ada dalam diri seseorang.
Kamu percaya nggak dengan mitos yang seperti ini? Bagikan pendapatmu di kolom komentar ya!