© Shutterstock.com/id/g/artstockcreative
Bertengkar saat pacaran memang wajar terjadi. Tak heran karena kamu dan pasangan adalah dua orang yang berbeda. Yap, terkadang memang ada berbagai perbedaan yang membuat kamu berdua akhirnya berselisih paham.
Bertengkar memang wajar, namun yang menjadi masalah adalah saat pasangan selalu mengancam putus setiap kali berselisih. Sata hal ini terjadi, sebenarnya ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi.
Dikutip dari Psychology Today, pasangan yang selalu mengancam putus bisa jadi menganggapnya sebagai candaan atau sekedar taktik untuk mengintimidasi perasaan saja. Nah, itu pertanda kalau hubunganmu sedang tak cukup berharga baginya. Orang yang menghargai suatu hubungan tidak akan pernah menggunakan cara ini untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Dikutip dari laman University of California Berkeley Health Services, ancaman putus yang dilontarkan pasangan bisa digolongkan ke dalam manipulasi psikologis. Bisa dibilang ia sedang berusaha memanipulasi keadaan.
Pasangan menggunakan ancaman ini untuk menepis pendapat dan kekhawatiranmu yang sesungguhnya memang benar. Pasangan juga mencoba untuk mengendalikan pikiran dan tindakan mu. Inilah maksud tersembunyi di balik ancaman putus.
Biasanya, hal ini dilakukan hanya benar-benar sebagai ancaman saja tetapi tidak pernah diwujudkannya. Setelah merasa berhasil dengan ancamannya, ia akan kembali bersikap lemah lembut terhadapmu. Dengan begitu, semakin jelas bahwa pasangan sedang mencoba untuk memanipulasi pikiran dengan mengeluarkan ancaman putus.
Saat pasangan selalu mengancam putus di setiap pertengkaran, jangan panik. Diazens perlu berpikir jernih tanpa terbawa emosi yang sedang menggebu-gebu.
Jangan menanggapi gertakan putus yang dilontarkan pasangan kecuali memang kamu sudah benar-benar siap untuk mengakhirinya. Jangan langsung menuding pasangan misalnya dengan bilang ia pembohong karena selalu mengancam tetapi tidak pernah direalisasikan. Jangan disepelekan hanya karena kamu merasa apa yang dikatakannya tak lebih dari sekadar ancaman.
Meski sulit dan kamu merasa bahwa pasangan bersikap manipulatif, hal pertama yang perlu dilakukan ialah bersikap tenang. Selanjutnya, ajak pasangan untuk berbicara dari hati ke hati. Tanyakan padanya apakah ia benar-benar ingin putus denganmu ataukah tidak. Kemudian, tawarkan kepadanya untuk menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama dengan kepala dingin.
Well, memang kondisi hati tak bisa disangka dan tak bisa diprediksi. Namun, kita semua bisa mengiontrol segala ego dan emosi yang memuncah dengan keteguhan hati. Semoga kamu dan pasangan selalu diberikan jalan ternbaik ya. Semangat!