© Bestlifeonline.com
Pernah gak sih kamu dalam kondisi baper? Ya, tanpa kamu sadari, kamu itu mudah banget terbawa perasaan sampai-sampai bawaannya mau nangis anmun gak tau apa penyebab pastinya.
Walaupun ada sisi positifnya, orang-orang dengan kepribadian ini cenderung memiliki sisi negatif yang lebih banyak. Selain baperan dan mudah menangis, mereka juga rentan akan kepanikan dan depresi.
Baper (terbawa perasaan) atau bersikap terlalu sensitif ternyata memiliki penjelasan medis dalam ilmu psikiatri lho. Baper atau dalam bahasa medis dikenal sebagai Highly Sensitive Person adalah terminologi yang digunakan untuk kondisi di mana seseorang memiliki sensitivitas sensorik emosi tinggi yang diukur dengan Highly Sensitive Person Scale.
Nah, melansir dari Klikdokter pada Senin (12/4/2021), proses sensoris ini berkaitan dengan sistem saraf dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian, penggunaan skala ini ternyata memperlihatkan bahwa orang yang " baperan" memiliki jumlah nilai yang lebih tinggi pada produksi dari reaktivitas emosi dan empati serta respons yang sensitif terhadap rangsangan.
Dalam budaya barat, terlalu sensitif atau baper akan membuat seseorang sulit diterima secara sosial. kendati demikian, High Sensitive Person atau orang yang terlalu “ baper” (terbawa perasaan) bukanlah suatu penyakit kok.
Sosok dengan perasaan yang sensitif diartikan dengan orang yang kurang mampu atau kurang berani untuk mengambil suatu risiko, menyukai ketenangan atau lebih sering digambarkan dengan orang yang lebih senang menyendiri. Tak hanya itu, mereka dinilai sangat termotivasi untuk menghindari berbagai rangsangan emosional, lebih menyenangi percakapan yang mendalam, serta memiliki kesulitan untuk suatu perbedaan atau suatu yang tidak ideal.
Walaupun kondisi ini berbeda dengan kondisi orang pemalu, tidak ada terapi atau penyembuhan dari kondisi ini Girls. Hal ini terjadi lantaran, menjadi sensitif atau peka terhadap lingkungan yang kita lalui bukan masalah sama sekali. Namun sikap “ baper” atau terlalu sensitif ini dapat menyebabkan timbunya beberapa masalah, seperti kesulitan bekerja, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan emosi, yang tentunya dapat mempengaruhi kehidupan Anda secara keseluruhan.