© Shutterstock.com/g/SunnyVMD
Menjalani biduk rumah tangga itu tidak mudah. Biasanya, pertengkaran akan mulai terjadi ketika memiliki anak nih!
Tapi, bertengkar dengan pasangan tidak selamanya menjadi bumerang, lho! Perbedaan pendapat justru menjadi bumbu-bumbu hubungan asmara lebih langgeng.
Bahkan, pertengkaran dengan pasangan yang sehat bisa terjadi. Kok bisa? Berikut 9 hal yang bisa membuat pertengkaran dengan pasangan menjadi lebih sehat!
Jika kamu sudah mulai bertengkar dengan pasangan, jangan langsung berapi-api hingga memberikan tudingan macaam-macam. Tariklah napas sejenak, dan beri waktu untuk diri sendiri terlebih dulu.
Jika perasaan lebih tenang, maka kamu akan bisa berbicara dengan kata-kata yang lebih tepat tanpa harus memberikan tudingan kepada pasangan akan masalah yang terjadi. Dengan menunda bentakan juga bisa membuat pertengkaran batal lho!
Kalau memang salah, segeralah minta maaf dan hindari kata “ tapi”. Sebab kata “ tapi” justru membuat minta maaf terasa tidak tulus.
Akui saja kesalahanmu, jika ada unek-unek yang ingin disampaikan, sampaikan di saat terpisah. Lewat chat atau saat pillow talk misalnya. Awali dengan kalimat yang lembut, seperti “ maaf ya aku salah, tapi aku juga sedih lho kamu …” (ungkapkan perasann dan alasanmu).
Sudah ada pertengkaran, kamu justru menerka-nerka keadaan? Maka itu wajib dihilangkan. Lebih baik, jangan menerka-nerka apa yang pasanganmu sedang rasakan.
Kalimat seperti “ kamu pasti …” itu bentuk menuduh. Sebaiknya, tanya apa yang ia rasakan “ jadi kamu kenapa?”. Itu salah satu menjadikan pertengkaranmu lebih sehat.
Biasanya, pertengkaran itu akan memunculkan hal-hal lama untuk diungkit. Nah, hal seperti ini harus dihindari ya!
Kamu justru perlu mengulangi pada fokus masalah yang jadi bahan pertengkaran. Misal “ jadi ini masalahnya tentang kamu yang nggak mau bantu cuci botol ya!” hindari perdebatan soal lainnya.
Jika tengah berada dirundung masalah, alangkah lebih baik jika kamu dan pasangan bisa menyelesaikan masalah satu per satu. Hal ini agar tidak melebar ke mana-mana lalu fokus mencari solusi untuk masalah itu.
Kalau memang sudah terlalu lelah, berhenti saja dulu dan lanjutkan untuk membahasnya lain kali. Ketika tenang, bahaslah persolan yang membuat kalian bertengkar secara bertahap ya!
Perdebatan antar pasangan kadang kala membuat egois dan menang sendiri. Hal ini perlu untuk dipahami ya! Ibratnya, bertengkar itu sama halnya dengan jalinan hubungan jangka panjang yang kuncinya berada pada tata carakomunikasi.
Namanya berdebat, maka kamu dan pasangan perlu bergantian bicara. Beri kesempatan juga pada pasanganmu untuk mengungkapkan isi hatinya dan jangan mendominasi perdebatan.
Biasanya pertengkaran dalam rumah tangga itu terjadi karena hal sepele. Misal, perkara bersih-bersih rumah atau penatan tempat.
Nah, dalam hal ini kamu jangan terus menerus saling menyalahkan. Hindari kalimat semacam “ oh menurut kamu aku nggak bener beresin rumah? Kamu pikir kamu rapi banget kalau beresin rumah?”
Kalau seperti itu justru akan membuat masalah tidak selesai. Kalian sebagai pasangan malah akan terus menerus saling membalikkan masalah saja, lho!
Ini bisa jadi salah satu cara terampuh untuk meredakan masalah dengan pasangan, lho! Berpelukan di tengah pertengkaran akan membuat jeda ketika kamu dan pasangan sedang di fase tinggi-tingginya dalam pertengkaran.
Bagaimanapun, bertengkar itu melelahkan. Buang gengsi satu sama lain, cobalah berpelukan dan setelah tenang mulailah untuk berbicara dengan perkataan yang lebih baik ya!
Pertanyaan “ masih ada yang mau disampaikan?” ini bisa menjadi cara jika pertengkaran sudah terlalu memanas. Setidaknya, dengan begitu kamu dan pasangan akan melakukan jeda sejenak.
Karena, pertengkaran itu membuang waktu dan energi. Simpan saja untuk hal yang lebih penting.
Seperti mode bahagia yang menular, proses menyampaikan pendapat lebih kalem dalam menghadapi masalah juga menular. Ketika lebih santai dalam menghadapi konflik, pasangan kita lama kelamaan juga bisa ikut santai, kok!