© Shutterstock.com/g/Tong+Nawarit
Saat pertama kali bertemu sang belahan jiwa, pasti yang akan kamu lihat dan ditunjukkan adalah sikap terbaik. Bahkan di media sosial kita hanya akan mengunggah foto-foto dengan sudut tercantik seolah tanpa cacat.
Namun, jika semuanya berjalan terus seperti ini, maka setelah menikah dan berumah tangga bisa jadi hubungan percintaan yang dijalani belum mencapai level teratas. Lebih lanjut adalah hubungan yang penuh dengan kenyamanan yang dapat membuat kita menjadi diri sendiri di hadapan pasangan. Nah, inilah keindahan sejati sebuah hubungan.
Menurut Patti Stanger seorang comblang, seperti dikutip dari WarmFuzzies, hidup itu tidak sekadar pesta dan bersenang-senang. Akan ada saatnya muncul problem, naik turunnya fase hidup, dan datangnya hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya.
Seperti misalnya kita melalui jalan berliku, jika tidak punya teman hidup yang benar-benar pas dan menerima apa adanya, maka semua juga akan dilalui dengan kesulitan hingga keluhan tiada henti. Ibaratnya lagi jika berpikir hidup itu adalah pesta, maka kita akan berakhir sebagai satu-satunya yang tertinggal, bahkan saat pesta telah usai.
Saat ingin bermimpi tentang hubungan yang selevel lebih atas, kita harus menguji dan mencobanya bukan? Tinggalkan segala kontrol kesempurnaan dan segera temukan batas kenyamananmu bersama pasangan. Cukup lakukan, lalu lihat reaksi pasangan. Pasangan yang tepat akan tetap memandang dari sisi positif, seburuk apapun takdir kita kerjakan.
Mereka yang menjalani hubungan dengan level kenyamanan tinggi akan terlihat dari beberapa tanda. Sebagai contoh adalah membiarkan cucian piring menumpuk dan pergi tidur, tidak datang tepat waktu atau lambat membalas pesan, atau cuek buang angin di hadapannya. Hal ini direspons dengan sikap pengertian, bahwa pasangan hanyalah manusia biasa dengan segala kekurangan yang dimilikinya.
Namun jika pasangan tidak sanggup menghadapi kekurangan ini, bahkan yang palig buruk menjadi stres, mngkin ini saatnya kamu untuk menelaah kembali hubungan yang sedang terjalin. Ya, barangkalin dia bukanlah orang yang pas.