© 2020 Https://www.diadona.id / Relate 20/20
Pertengkaran dalam hubungan adalah hal yang biasa, hanya saja bisa menjadi masalah kalau kamu dan pasangan sama-sama kurang dewasa dalam menyikapinya. Padahal, kalau kamu mau sedikit lebih menenangkan diri, pertengkaran dalam hubungan bisa kamu ubah untuk jadi pemerkuat yang membuat hubunganmu lebih baik lho.
Edmund Wong, general manager Touch Community Services dan pembicara di Marriage Central, mengatakan pada Young Parents bahwa pertengkaran sejatinya adalah bagian dan perkembangan hubunganmu.
"Pada dasarnya pertengkaran lebih dekat ke proses berunding ketimbang bertarung. Kamu nggak perlu cari tau siapa yang menang. Yang perlu kamu tahu cuma apa masalahnya dan bagaimana mengatasinya. Mengatasi masalah lewat dialog adalah kemenangan sesungguhnya," ujar Wong.
Wong juga menjelaskan bahwa pertengkaran muncul karena adanya trigger. Di setiap fase triggernya akan berbeda-beda. Misal, di hubungan yang sudah mencapai fase baru menikah dan punya anak, triggernya bisa muncul dari banyak hal.
" Waktu anak lahir, dinamika keluarga berubah. Kamu dan pasangan harus beradaptasi dengan hadirnya anggota keluarga baru yang juga butuh perhatian lebih. Akan ada banyak emosi tercurahkan di sana. Tentang siapa yang akan lebih banyak mengurus anak dan siapa yang akan lebih banyak bekerja untuk kelangsungan hidup. Hal ini patut diwaspadai. Penting untuk selalu mengingat bahwa ini adalah perjuangan bersama kalian sebagai satu tim," lanjut Wong.
Dalam kacamata yang lebih positif, Wong selalu menekankan bahwa pertengkaran adalah suatu ujian untuk hubunganmu, yang berarti setelah ujian selesai maka kamu akan naik ke tingkat yang lebih tinggi.
" Sedikit banyak, pertengkaran akan menambah kemampuan emosionalmu. Kamu bisa belajar lebih berkompromi, mengenal pasanganmu lebih jauh lagi, dan menumbuhkan rasa saling percaya satu sama lain," tutur Wong tentang hal-hal yang bisa didapat pasca pertengkaran.
Wong juga mengamati bahwa dalam suatu pertengkaran, wanita lebih emosional dan pria seringkali kurang bijak. Padahal, dalam bertengkar pun ada rules yang harus dituruti agar mendapatkan output yang berkualitas.
" Coba lakukan konfrontasi di waktu dan tempat yang tepat. Bicara dengan jelas, jaga eye contact, dan tahan untuk nggak menaikkan tone bicara," jelas Wong.
Wong melanjutkan, " Kamu adalah tuan dari emosimu sendiri, jadi jangan biarkan dia mengambil alih dirimu. Kalau kamu marah, sedih, frustrasi, sampaikan saja pada pasangan kamu marah dan apa penyebabnya. Pasanganmu bisa menawarkan bantuan atau waktu kosong kalau kamu butuh menenangkan diri."
Terakhir, penting untuk kamu dan pasangan saling tahu tentang selesai nggaknya permasalahan yang kalian berdua pertengkarkan sebelumnya.
" Kalau kalian sudah bisa membahasnya lagi untuk kemudia menertawakannya, berarti permasalahan itu sudah selesai," pungkas Wong.