© Shutterstock.com/g/
Bagi sebagian orang, meminta maaf bukanlah hal yang mudah. Ada yang memang gengsi untuk minta maaf duluan, tapi ada pula yang nggak tau bagaimana cara menyampaikan permintaan maafnya agar diterima.
Sebenarnya, ada sebuah konsep yang dinamakan Apology Language. Melansir dari Meaningful.me, Gary Chapman bersama psikolog bernama Jennifer Thomas telah melakukan penelitian mengenai '5 Apology Language'.
Penelitian ini dilakukan untuk membantu seseorang meminta maaf dengan beragam cara, tergantung kondisi dan metode yang sesuai dengan penerima permintaan maaf. Dengan tipe apology language yang tepat, dua orang ini bisa lebih mudah mencari jalan keluar untuk masalah mereka.
Lantas, apa saja tipe Apology Language yang perlu kamu ketahui? Simak ulasan selengkapnya ya!
Tipe yang pertama adalah expressing regret atau mengungkap penyelesaian. Tipe ini ditandai dengan pengungkapan rasa penyesalan terkait kesalahan yang sudah diperbuat.
Ciri-ciri utama dari tipe ini adalah meminta maaf dengan tulus dan memahami kesalahan apa yang kamu lakukan. Dengan mengucap permintaan maaf dan menjelaskan kesalahan yang sudah diperbuat, kamu biasanya akan mengetahui emosi lawan bicaramu.
Tipe Apology Language yang kedua adalah accepting responsibility atau menerima tanggung jawab. Lawan bicara ingin mendengar pengakuan dari kamu, serta kesadaranmu akan kesalahan yang sudah terjadi.
Dalam tipe ini, kamu juga perlu memahami rasa tidak suka lawan bicara atas alasan yang kamu berikan.
Bahasa permintaan maaf yang ketiga bernama making restitution atau memberi ganti rugi. Tipe ini menunjukkan sikap di mana kamu perlu melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan sekaligus menebus kesalahan.
Cara minta maafnya bisa dengan menawarkan ganti rugi atau menanyakan apa yang perlu kamu lakukan untuk memperbaiki situasi yang terlanjur berantakan. Tipe apology language yang satu ini memiliki ciri-ciri tindakan nyata daripada sekadar pemintaan maaf lewat kata-kata.
Hampir sama seperti tipe permintaan maaf sebelumnya, tipe keempat ini juga nggak menerima minta maaf hanya dalam bentuk kata-kata. Tipe genuinelty repenting ini menginginkan bukti atau komitmen untuk mengubah perilaku sehingga kesalahan tidak terulang lagi.
Jadi, ucapkan permintaan maaf dengan sungguh-sungguh dan lanjutkan dengan perubahan perilaku untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Tipe terakhir dari Apology Language adalah requesting forgiveness atau memohon pengampunan. Jika berhadapan dengan tipe ini, maka kamu harus memberikan ruang bagi pihak yang tersakiti, apakah mereka bisa memaafkan kamu atau tidak.
Beri mereka waktu untuk memproses kesalahan yang kamu buat dan jangan sekali-kali memaksa mereka untuk segera memberikan maaf. Orang dengan tipe semacam ini cenderung tidak mudah berdamai dengan sosok yang telah menyakitinya.
Itulah sejumlah apology language yang perlu kamu tahu. Gimana, kamu termasuk golongan yang mana nih?