© 2022 Freepik.com/jcomp
Istilah-istilah yang menandakan ketidakberhasilan dalam menjalin hubungan asmara makin beragam. Setelah adanya ghosting, kini ada pula istilah curving.
Ghosting adalah tindakan dimana seseorang secara mendadak menghilang dan meninggalkan pasangannya tanpa ada kejelasan apapun. Bisanya, korban yang menerima perlakuan ini akan memili rasa trauma dan sakit hati mendalam.
Tapi, rupanya tindakan ghosting masih belum ada apa-apoanya dibandingkan curving. Sebab, seorang yang mengalami curving ini justru akan mengalami rasa trauma yang lebih mendalam dibandingkan hanya mendapat ghosting dari seseorang, bahkan lebih buruk.
Dilansir dari Refinery29, curving pertama kali didokumentasikan oleh Brittany Cox of Thought Catalog pada tahun 2017 lalu. fenomena hubungan ini sangat mirip dengan perilaku ghosting.
Tapi yang membedakan, jika ghosting menghilang dengan perlahan tanpa kabar, curving lebih bertahap dan semakin membuat korbannya merasa berharap.
Ketika seseorang melakukan curving, mereka cenderung akan menanggapi chat kamu di awal kalian berkenalan atau masa PDKT. Tapi, seminggu kemudian mereka akan memberikan harapan palsu dan tidak benar-benar berkomitmen untuk bertemu denganmu.
Secara tidak langsung, pelaku curving hanya ingin memainkan perasaan korbannya. Dia tidak benar-benar mau menjalin hubungan asmara dengan serius.
Perilaku ghosting setidaknya tidak akan membuatmu berharap lebih jauh, meski itu tetap saja menyakitkan. Karena, kamu yang menjadi korban ghosting seakan ditinggal begitu saja tanpa alasan.
Seorang yang melakukan ghosting akan benar-benar menghilang jika memang tidak tertarik. Tetapi, lain halnya dengan perilaku curving.
Pelaku ini bisa melangsungkan tabiatnya selama setidaknya berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan tak ada batas waktunya. Para pelaku curving juga membutuhkan waktu berhari-hari untuk membalas pesan terakhirmu.
Alih-alih membiarkanmu pergi, pelaku curving justru akan memberikan harapan tanpa kepastian. Ia akan secara tiba-tiba membalas pesanmu lagi yang sudah terabaikan mungkin berminggu-minggu atau bulanan. Cara pelaku curving untuk memberi harapan terhadapmu pun cukup mulus.
Ia akan membalas pesanmu dengan dengan tanggapan yang sporadis, tertutup, dan sering meminta maaf. Misal, saat gebetanmu membalas pesanmu seinggu kemudian, dia akan beralasan jika baru ada waktu karena sibuk dengan aktivitasnya.
Bahkan, saat kamu meminta untuk bertemu, pelaku curving juga dimungkinkan sudah menyiapkan beribu alasan atau bahkan mengubah topik serius denganmu dan menggantinya dengan obrolan ringan tanpa arah.
Cara ini dilakukan mereka untuk menglihkan perhatianmu hanya terhadapnya. Sehingga kamu akan bisa luluh kembali dan berharap lagi deh!
Perilaku curving sebenarnya bukan hal baru dalam dunia kencan di dunia. Melansir dari Woman Helaths Magazine, Ann Rosen Spector, PhD, seorang psikolog klinis di Philadelphia mengatakan, orang yang melakukan curving cenderung menghindari konfrontasi langsung alias disebit juga sebagai pengecut.
" Jadi, daripada mengatakan 'aku tidak ingin melihatmu lagi', mereka lebih suka berkata 'aku akan menghubungi kamu lagi nanti atau minggu depan'," ujarnya.
Tapi, hal yang perlu dipahami, pelaku curving tidak mencoba mengikatmu. Mereka hanya berpikir bahwa mereka mencoba menjaga perasaanmu dengan mengecewakanmu dengan cara yang paling lembut yang mereka tahu. Caranya dengan membuat kamu menunggu dan pergi sendiri.
Inilah yang dimaksud pelaku curving melakukan tindakan pengecut. Meski kamu tidak perlu melakukan diskusi soal perpisahan dengan seseorang yang baru saja kamu kenal dan mengencaninya beberapa kali, tapi jika tidak tertarik, sebaiknya langsung utarakan saja, tanpa embel-embel seakan memberi harapan.
Kalau alasanmu adalah karena takut mengecewakan, perilaku curving bahkan sudah sangat mengecewakan seseorang yang mungkin berharap dengan hubungan yang didasari rasa suka dan cinta.
Nah, buat kamu yang sedang ragu-ragu dan merasa tengah mengalami perilaku ini dari gebetanmu, sebaiknya segera menjauhinya saja. Karena kamu hanya membuang-buang waktu untuk mengkhawatirkan apakah mereka menyukai kamu atau tidak.
Daripada memikirkan sosoknya yang justru membuatmu sakit hati, sebaiknya bertanya pada diri sendiri apakah kamu benar-benar menyukai seseorang yang akan memperlakukan kamu seperti ini?
Sebab, orang yang peduli denganmu akan berusaha menanggapimu dan meresponmu cepat dan tidak membuatmu menunggu. Kalau mereka menghargaimu, mereka juga akan membuatmu memilih dan membebaskanmu menemukan seseorang yang benar-benar menyukaimu.