© Shutterstock.com/g/prostock_studio
Belakangan ini, micro-cheating menjadi suatu istilah baru yang banyak diperbincangkan. Sesuai namanya, micro-cheating tergolong dalam ranah perselingkuhan.
Namun, pengertian selingkuh dan micro-cheating bisa berbeda-beda antara seorang dengan yang lain. Pasalnya, setiap pasangan memiliki batas yang berbeda mengenai kecurangan dalam hubungan. Umumnya, micro-cheating terjadi ketika seseorang menjalin relasi atau melakukan interaksi fisik, emosional, maupun seksual yang lebih intensif atau kelewat batas dengan seseorang yang bukan pasangannya.
Melansir dari Time, Lindsey Hoskins, terapis asal Maryland, AS, menyatakan bahwa micro-cheating sebenarnya ada pada batas antara kesetiaan dan perselingkuhan. Tak hanya terjadi di dunia nyata, micro-cheating juga bisa terjadi melalui dunia maya.
Ada beberapa perilaku yang bisa disebut micro-cheating, tapi hal ini belum tentu berlaku sama bagi setiap pasangan. Tapi pada dasarnya, micro-cheating akan terjadi jika mulai melanggar batas sehingga menjadi bibit awal perselingkuhan.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai micro cheating.
Namun kembali lagi, setiap pasangan bisa memiliki makna berbeda soal micro-cheating. Itulah sebabnya keterbukaan dan komunikasi menjadi hal yang penting dalam sebuah hubungan.
Lantas apa yang harus dilakukan jika dalam hubungan asmara terjadi micro-cheating? Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan.
Micro-cheating mungkin terlihat sepele, namun tentu nggak bisa diremehkan. Selain bisa menyakiti pasangan, micro-cheating juga merusak dan menggerogoti kepercayaan dalam hubungan.
Jika nggak segera diatasi dengan tepat, micro-cheating akan berkembang jadi masalah yang lebih besar. So, selalu diskusikan dan komunikasikan dengan pasangan jika ada hal yang terasa mengganjal. Dan jangan lupa untuk selalu menjaga dan menghormati batasan yang sudah disepakati bersama.