© Metiza.com
Toxic alias beracun, kata yang sering kita dengar belakangan ini.
Label toxic ini biasanya disematkan pada seseorang yang banyak merugikan, layaknya racun. Misal, istilah toxic relationship untuk hubungan dengan salah satu orang yang lebih banyak merugikan pasangan ketimbang membahagiakannya.
Meski begitu, istilah toxic nggak terbatas hanya pada hubungan asmara semata. Dalam kehidupan sosial pun ada lho sosok-sosok toxic yang akan kita temui. Untuk mengenalinya lebih dalam, berikut ini adalah tipe-tipe orang toxic di sekitarmu.
Narsis, istilah lama yang digunakan untuk menggambarkan sosok yang suka membanggakan diri sendiri dengan berlebihan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti menemukan soso seperti ini.
Mereka yang narsis ini bukanlah lawan bicara yang baik karena apapun tema obrolan yang kita angkat, ujung-ujungnya akan membahas tentang dirinya sendiri.
Punya temen yang doyan ngatur-ngatur orang lain sesuai keinginan pribadinya dan bakal ngamuk kalau ada yang nggak setuju dengan caranya?
Waduh, kamu harus waspada karena dia termasuk dalam golongan toxic. Sifatnya itu disebut bossy atau sok jadi bos. Dia akan ngerasa punya otoritas yang lebih tinggi dalam sebuah perkumpulan yang nggak formal kayak pertemanan sekalipun.
Kalau kamu penggemar serial Harry Potter pasti kenal dong dengan sosok Dementor, penjaga penjara Azkaban yang dapat menyedot kebahagiaan di sekitarnya.
Nggak sekedar tokoh di kisah fantasi, orang dengan sifat kayak Dementor gini ada lho di kehidupan kita sehari-hari. Mereka akan meyedot segala emosi positif yang kita miliki dan menukarnya dengan kenegatifan. Mereka biasanya suka memandang sesuatu dengan pesimis dan terlalu negatif dalam mengambil sudut pandang suatu cerita atau kejadian.
Hidup sudah berat, tapi beberapa orang masih juga menambahi bobotnya dengan beragam drama yang ia ciptakan.
Orang seperti ini kerap menambah permasalah hidupnya sendiri PLUS menularkannya pada orag lain. Mereka akan selalu merasa ada yang salah dengan hidupnya, namun begitu diberi solusi malah punya teori sendiri.
Di pengadilan, cuma hakim yang boleh melakukan penghakiman. Namun begitu kamu keluar ke masyarakat, semua orang tiba-tiba memiliki gelar hukum, memegang palu, dan memakai jubah layaknya hakim.
Mereka kerap menebar rasa iri dengan mengeluarkan sederet judgement atau penghakiman, nggak peduli kalau yang ia ucapkan baru sebatas gosip.
Masih ingat dongeng klasik Disney berjudul Pinokio? Kisah boneka kayu ciptaan Paman Gepeto itu menceritakan sosok Pinokio yang suka berbohong.
Orang seperti ini rupanya ada banyak banget di keseharian kita. Nggak jarang mereka menutupi sebuah kebohongan dengan kebohongan lain. Nggak kayak Pinokio yang langsung ketahuan kalau bohong karena hidungnya panjang, si pembohong di keseharian ini kata-katanya akan sulit untuk dibedakan mana yang jujur mana yang dibuat-buat.
Pernah nggak sih kamu merasa begitu optimis dan percaya akan suatu ide, lalu kamu sampaikan pemikiranmu pada seseorang, lalu orang tersebut langsung mementahkannya tanpa ada alasan jelas dan cenderung merendahkan?
Mereka ini bisa disebut si penghancur. Dia akan menghancurkan banyak hal; mimpi orang lain, optimisme, dan perasaan. Sosok seperti ini memiliki level empati yang rendah sehingga dengan mudahnya mementahkan sesuatu alih-alih berdiskusi untuk mematangkannya.
Dari tujuh tipe sifat toxic di atas, mana yang paling sering kamu temui? Atau jangan-jangan kamu sendiri yang toxic?
Jangan sampai deh ya!