© Shutterstock.com/APIWAN BORRIKONRATCHATA
Dalam hubungan tentu ada yang namanya rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh kedua pasangan agar mendapatkan romansa yang baik. Salah satunya adalah seks.
Sebelum melakukan bercinta, tentu pacarmu akan melakukan pendahuluan yang dikenal istilah foreplay. Melalui foreplay inilah kamu menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan dan gairah yang muncul secara perlahan.
Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa wanita, bahwa keahlian pasangan saat foreplay dan memanjakan mereka lebih utama dari ukuran Mr.P. Tapi, benarkah kalau pria di Indonesia sulit memuaskan wanita? Berikut penjelasannya.
Dalam acara Fiesta Flavalicious, seorang sexpert dan psikolog Elizabeth Santosa mengungkapkan alasan pria di luar negeri melihat foreplay sebagai hal yang sangat penting.
Selain itu, Elizabeth juga mengatakan kalau keahlian dalam bercinta juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan budaya. Contohnya seperti Prancis, budaya di sana sangat terbiasa dengan PDA (public display of affection) atau kemesraan di depan publik di mana memeluk dan mencium merupakan hal lumrah.
Tapi hal tersebut akan menjadi asing kalau dilakukan di Indonesia dan orang Indonesia yang memiliki budaya ketimuran yang kental dengan norma dan agama yang kuat.
Menurut Elizabeth, sebagian pria di Indonesia melihat foreplay sebagai sesuatu yang nggak perlu dilakukan lama-lama dan terkesan buru-buru untuk melakukan penetrasi, karena kesibukan sehari-hari yang padat, kondisi jalan yang macet sehingga seks bukanlah hal penting yang perlu dilakukan dalam waktu lama.
Sehingga hal ini bisa berdampak pada wanita yang sering nyeri akibat kurangnya pelumas alami yang keluar dari Miss V, karena nggak cukup terangsang dan juga juga berdampak pada kehidupan seks.
Padahal, foreplay adalah kesempatan mencari titik-titik sensitif pasangan dan perlu dilakukan secara rileks. Tapi nggak semua pria Indonesia memiliki persoalan yang sama kok.
Jadi, kalau kamu dihadapkan dengan pasanganmu yang seperti ini, cobalah untuk mengatakan ke pacarmu agar tidak egois saat berada di ranjang, dan luangkan waktu untuk mengeksplorasi titik-titik sensitif agar lebih lama dan lebih santai.
Oh iya, jangan lupa setelah bercinta, luangan waktu untuk memanjakan pasangan, memberikan pujian, dan mengungkapkan rasa sayang.
Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah