© Shutterstock.com/g/whyframe
Dalam menjalani hubungan pernikahan ternyata ada sebuah teori yang dinamakan segitiga cinta. Gagasan ini disampaikan oleh psikolog sekaligus profesor ternama, yakni Robert Stenberg, Ph.D.
Dalam jurnalnya yang berjudul Construct Validation of Triangle Love Scale, Robert mengungkap bahwa ada 3 hal penting dalam hubungan, yakni keintiman, gairah dan komitmen. Besar tidaknya bobot masing-masing komponen ternyata bisa memengaruhi kondisi hubungan. Namun jika dikombinasikan dengan pas maka akan menghasilan hubungan yang bisa dibilang hampir sempurna.
Seperti apa penjelasannya, berikut ulasan selengkapnya.
Komponen pertama adalah keintiman. Keintiman yang dimaksud dalam hubungan asmara adalah keterkaitan ata koneksi yang erat pada pasangan selama menjalani pernikahan. Robert Stenberg menjelaskan, keintiman akan memicu perasaan yang dekat, selalu terkoneksi, serta selalu terikat dalam hubungan asmara. Tak selamanya romantis, komponen ini juga bersifat platonis.
Komponen selanjutnya yang wajib ada dalam hubungan pernikahan adalah gairah. Dalam jurnalnya, Robert Stenberg menyebut bahwa gairah berkaitan dengan dorongan pada hal berbau romansa, ketertarikan fisik, serta ketertarikan secara seksual. Umumnya, gairah akan meletup-letup di awal hubungan dan semakin memudar seiring berjalannya waktu. Itulah sebabnya, gairah pada hubungan harus tetap dipertahankan demi menjaga keutuhan pernikahan.
Bicara soal komitmen, seringkali identik dengan ikatan yang terlihat jelas seperti pernikahan. Namun disadari atau tidak, komitmen sendrii sebenarnya terbagi menjadi jangka panjang dan jangka pendek. Komitmen jangka pendek ditandai dengan keputusan untuk mau mencintai satu sama lain, sedangkan komitmen jangka panjang lebih kepada bagaimana usaha untuk mempertahankan rasa cinta.
Tiga hal tersebut benar-benar harus ada dalam hubungan asmara utamanya dalam ikatan pernikahan. Setiap pasangan pasti punya preferensi masing-masing, komponen manakah yang lebih diutamakan.
Namun akan lebih baik jika keintiman, gairah dan komitmen bisa berjalan beriringan. Hanya satu tujuannya yakni agar hubungan pernikahan tetap langgeng dan harmonis.