© Shutterstock.com/id/g/khoamartin
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Entah disengaja atau tidak, kadangkala kesalahan tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi bisa juga melibatkan orang lain.
Banyak yang bilang, kesalahan akan bisa teratasi lewat permintaan maaf. Namun pada kenyataannya, nggak semua orang bisa meminta maaf loh..
Permintaan maaf akan memberi dampak positif jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Namun jika diberikan dengan terpaksa, permintaan maaf justru bisa menimbulkan dampak buruk lain.
Melansir dari Psychology Today, ternyata ada lima alasan mengapa seseorang sulit meminta maaf dengan tulus. Berikut ulasan selengkapnya.
Pada tipe kepribadian tertentu, meminta maaf ternyata bisa mengancam harga diri loh! Mereka menganggap bahwa berbuat kesalahan menunjukkan jika mereka jahat, lalai, bahkan bodoh. Sehingga apabila mengakui kesalahan dan meminta maaf, ego mereka akan terusik. Wajar saja jika akhirnya mereka jadi sulit meminta maaf, karena takut harga dirinya terancam.
Bagi sebagian orang, meminta maaf justru jadi hal memalukan. Mereka akan merasa tidak nyaman bahkan malu karena terpaksa meminta maaf pada orang lain. Parahnya, perasaan malu ini bisa membuat mereka merasa dirinya buruk hingga mengalami krisis identitas. Jadi daripada hal itu terjadi, mereka memilih untuk tidak meminta maaf.
Ada pula orang-orang yang sulit meminta maaf karena mereka takut memikul tanggung jawab atas suatu persoalan. Padahal, ada kalanya kesalahan itu bukanlah kejadian tunggal. Ada pemicu atau memang andil dari pihak lain, sehingga seseorang berbuat sesuatu yang salah. Namun demi menghindari perasaan tersebut, mereka lebih memilih untuk diam dan nggak meminta maaf.
Ternyata, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa mengakui kesalahan dan meminta maaf menjadi pintu pembuka bagi tuduhan dan konflik lainnya. Mereka khawatir hal ini menjadi celah bagi orang lain untuk mengungkit kesalahan lain yang mereka perbuat. Alhasil, mereka memiliki memendam sendiri alih-alih meminta maaf.
Seseorang yang tidak mau meminta maaf, cenderung meluapkan emosi dengan marah, tersinggung, dan menjaga jarak. Cara ini mereka lakukan agar pertahanan psikologis tidak hancur. Pasalnya jika hal tersebut hancur, mereka hanyak akan tidak berdaya dalam melindungi diri sendiri bahkan bisa mengalami putus asa mendalam.
Well, mengakui kesalahan dan meminta maaf memang bukan hal yang mudah. Jika dilakukan dengan terpaksa, hal tersebut hanya akan menimbulkan traumatis dan mengganggu kesehatan mental. Namun, ada kalanya kita perlu bersikap legawa dan ikhlas, supaya hubungan sosial dengan orang lain bisa tetap terjaga.