© Shutterstock.com
Sebuah survei dari YouGov baru-baru ini tentang kisah asmara orang Indonesia cukup menarik untuk disimak. Survei yang dilakukan YouGov menunjukkan bahwa 7 dari 10 orang Indonesia membutuhkan waktu kurang dari setahun untuk menyatakan cinta.
Bahkan, 33 persen di antaranya hanya butuh waktu 1-2 minggu untuk menyatakan cinta. Dengan waktu cuma setengah bulan, tentunya itu terlalu cepat.
Apakah 33 persen orang Indonesia mudah jatuh cinta? Kalau begitu, mungkin saja mereka memiliki emophilia.
Dikutip dari Psychology Today, emophilia merupakan kondisi seseorang yang mudah jatuh cinta atau biasa disebut dengan emotional promiscuity. Emophilia juga bisa dikatakan sebagai sifat yang timbul di awal-awal hubungan.
Emophilia merupakan tentang cara seseorang dapat percaya menaruh harapan seutuhnya dengan orang lain dalam waktu yang cukup singkat. Mereka yang emophilia biasanya sadar kalau dirinya mudah jatuh cinta. Bahkan, tidak sedikit yanhg menyadari bahwa ia jatuh cinta pada beberapa orang sekaligus.
Secara sederhana, emophilia bisa berbahaya lho. Hal ini dikarenakan mereka yang memiliki emophilia tidak bisa membedakan adanya red flag atau tanda-tanda buruk dalam sebuah hubungan.
Ujung-ujungnya, kebanyakan mereka yang emophilia sering terjebak dalam toxic relationship. Definisi " cinta itu buta" nih.
Selain itu, emophilia bisa membuat seseorang mudah berganti pasangan karena mudah jatuh cinta. Hal ini akan membuat hubungan yang ia jalani tidak akan berkembang dan bikin insecure.
Padahal, yang namanya jatuh cinta itu seharusnya membahagiakan. Jatuh cinta bahkan bisa mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Emophilia memang tidak bisa dikontrol, namun bisa diatasi. Salah satu hal yang dapat mengatasi emophilia adalah jujur pada diri sendiri.
Jatuh cinta atau sekedar bertemu dengan orang lain memang menyenangkan. Namun, cobalah untuk jujur pada diri sendiri, apakah perasaan tersebut benar adanya atau hanya penasaran saja. Jika hanya penasaran, maka perasaan tersebut hanya sementara.
Kalau gitu, apakah 33 persen oranhg Indonesia emophilia nih?