© Shutterstock.com/PR Image Factory
Kamu pasti pernah mengalami kan, saat nongkrong sama temanmu, tiba-tiba barista cafe tersebut sok asik ngajakin kamu ngobrol, padahal kamu nggak paham dengan apa yang sedang dibicarakannya. Tapi, meskipun interakasi kecil yang tampaknya tidak signifikan, ternyata berpengaruh pada kebahagiaanmu lho. Fakta ini pun dibenarkan oleh para pakar.
Psikolog mengungkapkan kalau kehidupan sosial itu terdiri dari ikatan kuat dan ikatan lemah. Ikatan kuat adalah komunikasi yang dilakukan dengan pasangan, orang tua, saudara kandung, ataupun sahabat. Sedangkan ikatan lemah adalah semacam hubungan dengan orang asing, seperti dengan barista di kedai kopi, kasir di toko kelontong favorit, atau di klinik kecantikan.
Gillian Sandstrom, seorang dosen senior di University of Essex dan melakukan penelitian yan berjudul Social Interactions and Well-Being: The Surprising Power of Weak Ties, menekankan kalau interaksi ikatan lemah cukup penting dalam kehidupan.
Selain itu, sebuah studi tahun 1973 menemukan bahwa ikatan lemah sebenarnya lebih penting daripada ikatan kuat, terutama untuk satu kelompok speerti para pencari kerja. Sehingga, meskipun lingkaran ikatan kuatmu lebih memotivasi, tetapi ikatan lemah, seperti dengan teman sesama pencari kerja, itu merupakan bagian dari lingkaran sosial batin.
Jadi, sekadar basa-basi dengan orang yang kamu temui sepertinya patut dilakukan, ya!