© Freepik.com/jcomp
Pacaran di masa-masa remaja atau saat berada di bangku sekolah memang bisa jadi momen menyenangkan yang bisa dikenang sampai di kemudian hari. Banyak yang bilang bahwa pacaran selama masa sekolah dianggap sebagai salah satu cara penting bagi remaja untuk membangun identitas diri, mengembangkan keterampilan sosial, serta menumbuhkan sisi emosional. Namun sebuah penelitian justru menyampaikan hasil yang bertolak belakang.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Georgia menuliskan bahwa 'keputusan menjomblo' selama remaja justru memberikan dampak yang lebih baik. Melansir dari sciencedaily.com, remaja yang nggak menjalin hubungan romantis selama sekolah justru punya keterampilan sosial yang lebih baik, jarang mengalami depresi, dan kadangkala justru bernasib lebih baik daripada mereka yang berpacaran.
Brooke Douglas, penulis penelitian tersebut menyatakan, rentang usia 15 sampai 17 tahun memang dianggap sebagai waktu yang tepat bagi remaja untuk menjalin hubungan romantis. Hal ini merupakan perilaku normatif karena dianggap bisa berpengaruh baik bagi psikologis mereka. Jadi, apakah remaja yang 'sengaja menjomblo' justru bernilai sebaliknya?
Nyatanya nggak demikian kok. Remaja yang nggak menjalin hubungan romansa selama sekolah justru memiliki keterampilan interpersonal yang serupa atau bahkan lebih baik daripada mereka yang berpacaran. Mereka biasanya juga punya sifat kepemimpinan yang lebih baik dan dinilai punya hubungan sosial yang lebih erat dengan orang-orang di sekitarnya. Bahkan, mereka jarang banget dilanda kesedihan dan depresi loh.
Sebagai kesimpulan, Orpinas, profesor perilaku kesehatan mengungkapkan bahwa remaja yang nggak berpacaran justru baik-baik saja. Jika dibandingkan dengan remaja yang berpacaran, mereka justru melalui perkembangan yang berbeda tapi tetap sehat.
Jadi tenang aja ya. Mau dikatain cupu biar aja, toh jadi jomblo juga baik-baik aja. Lagipula, bukannya masa remaja jadi momen yang tepat untuk mulai merencanakan masa depan?
