© Shutterstock.com/zEdward_Indy
Dalam proses PDKT atau pendekatan, tentu tidak semua orang menjalaninya berjalan mulus tanpa ada rintangan apapun. Sebab biasanya pihak perempuan bakal senang melakukan hal ini, yaps! Jual mahal.
"Duh, ya iyalah. Kita, kan, berharga. Masa seberharga ini, terus diobral murah? Kalau dia emang suka sama kita, ya usaha dong! Tunjukin, buktiin bahwa sesulit apa pun mendapatkan kita, dia tuh akan tetep nunggu!" ungkapan hati perempuan yang begitu mendominasi.
Eits, tapi perlu diingat ya, istilah 'jual mahal' bukanlah lawan kata dari “murahan”. Bukan pula berarti ia adalah lawan di mana setiap ada cowok keren dikit, melek dikit, kerjaan mapan dikit, langsung kita pepet dan kasih gratisan.
Perempuan jual mahal maksudnya adalah ketika seorang perempuan sebenarnya menyukai seseorang, tapi malah berpura-pura tidak butuh, dan tidak antusias dengan pendekatan yang dia lakukan. Sampai di sini paham, ya?
Jual mahal, umumnya, dilakukan perempuan kalau dia sebenarnya tertarik. Tapi kalau sang perempuan tidak tertarik, pasti akan langsung menolak. Istilahnya, ngapain juga kita harus capek-capek jual mahal?
Eh tapi, kalau kamu memang tertarik, kenapa harus pura-pura nggak tertarik sih?
Biasanya, ini dilakukan perempuan dengan tujuan untuk menunjukkan “ kelas”. Lalu, alasan berikutnya adalah ingin menguji keseriusan si laki-laki.
Tapi, benarkah kedua alasan tersebut mengharuskan perempuan jual mahal?
Jadi, perempuan pada umumnya, memang ingin menunjukkan “ kelas” dengan cara play hard to get. Singkatnya: mendapatkanku tidak semudah itu, Bro.
Pola-pola yang dilakukan biasanya itu-itu aja. Misalnya, sengaja telat balas chatting. Gebetan nge-chat hari Senin, kamu baru balas pada hari Kamis, itu pun tengah malam. Jawabannya juga datar banget, “ Sorry, aku sibuk.”
Hal ini dilakukan para perempuan tujuannya cuma satu, yakni ia ingin membuat lelaki jiper dan menyadari betapa susahnya mendapatkan kamu.
Perempuan mengira bahwa hal ini akan menunjukkan “ kelas” yang dimilikinya. Padahal, inilah sebenarnya yang ada di pikiran laki-laki:
“ Oooh.. ternyata dia memang nggak suka sama aku.”
“ Oke, aku bukan tipenya ternyata.”
Dengan kata lain, apakah mereka lantas tertantang untuk mendapatkan si perempuan?
Sayangnya, jawabannya adalah: tidak. Lelaki yang rasional, yang ingin menyeriusi seorang perempuan, biasanya nggak akan suka dengan hal yang sifatnya rumit macam ini.
Sehingga saat gebetan merasa bahwa si perempuan jual mahal dan tidak merespons positif ajakannya berkenalan, ya dia akan pergi dan mencari target lain yang baginya lebih rasional untuk didapatkan. Sesimpel itu.
Makanya jangan heran, kenapa perempuan sering merasa telat sayang. Saat si lelaki pergi, baru deh terasa sayang. Salah satunya, ya, karena perempuan demen mainan tarik ulur semacam ini.
